17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Tak Pantas Disandingkan ke TV Swasta, Freddy Siahaan: TVRI di Era Digital Sangat Tertinggal

Medan, MISTAR.ID

Keberadaan TVRI yang mulai beralih dari TV analog ke digital, dinilai salah satu langkah yang tak bisa dihindarkan untuk mengejar ketertinggalan.

“TVRI jadi perintis dalam upaya menyukseskan program pemerintah yakni transisi dari analog ke digital. Ini langkah yang harus diambil. Tujuannya guna meningkatkan kualitas siaran program dan isi program dengan memanfaatkan teknologi,” kata Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Dr. Agus Sudibyo dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk TVRI di Era Digital, Jumat (18/8/23) malam.

Baca juga: Tayangkan Adegan Ciuman, KPI Tegur TVRI

Dalam forum diskusi yang dihadiri sejumlah akademisi, praktisi media, budayawan dan tokoh masyarakat, Agus melihat respon masyarakat yang cukup bagus. Apalagi TVRI dari kualitas siaran semakin bagus dan jernih. Ini sekaligus menjawab harapan masyarakat.

“TV digital ini ada dua pengertian. Pertama frekuensi yang digital. Kedua tantangan lebih jauh TVRI sebagai lembaga penyiaran publik harus mampu hadir di saluran digital, saluran berita, serta masuk ke dunia kaum muda dan milenial,” ungkapnya.

Agus juga mengungkapkan, untuk mewujudkan program berikutnya, Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik TVRI akan segera melakukan seleksi perekrutan dewan direksi LPP TVRI 2023-2028.

Baca juga: Nikmati Ganja Di Bawah Tower TVRI Tarutung, Pria 23 Tahun Masuk Bui

Menyikapi hal itu, salah satu akademisi yang hadir sebagai peserta diskusi, Iskandar Zulkarnain memberi tanggapan akan maju mundurnya lembaga penyiaran dipengaruhi tiga hal.

“Pertama, media harus sehat SDM-nya. Orang muda yang punya kompetensi di dunia digitalisasi, termasuk kontennya. Kedua, sisi bisnisnya, LPP TVRI masih agak terkungkung dengan regulasi. Jika direksi baru yang terpilih nanti punya amandemen agar bisa bergeliat lagi, selain itu pemerintah juga harus memperbesar subsidi. Yang ketiga yakni ideologi yang kita kenal sebagai pemersatu bangsa harus dipertahankan. Jangan lagi diisi politisi, yang dijadikan sarana publikasi,” ucap dosen USU itu.

Related Articles

Latest Articles