Friday, May 23, 2025
home_banner_first
MEDAN

Senja, Harimau Sumatera Betina Dilepasliarkan ke TNGL

journalist-avatar-top
Kamis, 22 Mei 2025 23.10
senja_harimau_sumatera_betina_dilepasliarkan_ke_tngl

Seekor Harimau Sumatera betina bernama Senja resmi dilepasliarkan ke zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Seekor harimau Sumatera betina, bernama Senja, resmi dilepasliarkan ke zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) pada Rabu, 21 Mei 2025.

Pelepasliaran ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan satwa liar dari konflik dengan manusia, sekaligus menjadi simbol peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 dan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional.

“Tidak ada alasan untuk membiarkan satwa-satwa terancam punah,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Novita Kusuma Wardani, Kamis (22/5/2025).

Senja, yang diperkirakan berusia 5 hingga 6 tahun, merupakan korban konflik manusia dengan satwa liar di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.

Satwa dilindungi ini diamankan pada 5 Juni 2024, dan menjalani proses rehabilitasi di Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun, Padang Lawas Utara.

Kesehatan Senja diperiksa secara menyeluruh oleh tim medis. Setelah dinyatakan sehat, Senja dinilai layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya.

Pemilihan lokasi pelepasliaran dilakukan melalui kajian menyeluruh oleh Balai Besar TNGL dan mitra konservasi. Lokasi tersebut dinilai ideal karena jauh dari pemukiman, memiliki kepadatan satwa mangsa tinggi, serta minim aktivitas manusia.

Kawasan itu juga telah menjadi tempat pelepasliaran harimau betina lainnya, Besti, pada 2023 lalu.

Karena medan yang sulit dijangkau lewat jalur darat, pelepasliaran dilakukan dengan bantuan helikopter SA 315B Lama (Aerospatiale) menggunakan metode long line.

Teknologi ini dinilai paling ramah lingkungan karena tidak memerlukan helipad dan meminimalkan kerusakan vegetasi.

Bantuan helikopter tersebut merupakan dukungan dari PT Agincourt Resources yang juga mengapresiasi keberhasilan pelepasliaran Senja. Perusahaan tambang tersebut mengatakan ini adalah simbol nyata kebangkitan kesadaran bangsa akan pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Konflik antara manusia dan harimau di Sumatera mengalami peningkatan, terutama di Kabupaten Langkat. Pemerintah melalui Permenhut No. 48/Menhut-II/2008 terus memperkuat upaya penanganan konflik dan pelepasliaran satwa liar dilindungi. (susan/hm25)

REPORTER: