Medan, MISTAR.ID
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof Dr Hj Nurhayati, MAg mengingatkan kepada setiap operator dan aparatur agar membentuk mental serta kesadaran yang utuh akan anti-korupsi di masa mendatang.
Nurhayati mengatakan korupsi bukan hanya soal menilap uang negara namun juga meliputi berbagai aktivitas lain yang dampaknya merusak tatanan dan sistem suatu negara serta berpengaruh terhadap kehidupan rakyatnya.
“Langkah pertama yang harus kita pahami bersama untuk melawan korupsi yaitu menanamkan dalam diri, bahwa korupsi adalah tindakan jahat, tindakan buruk dan salah,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/3/24).
Baca juga : Tingkatkan Sharing Culture, Mahasiswa Korsel Kunjungi UINSU
Selain itu, Rektor menyampaikan melihat data kuantitatif, tepatnya data Indeks Persepsi Korupsi 2021, tercatat Indonesia menduduki skor 37 per 100 dan dari laporan Transparency International pada 2022, Indonesia menjadi negara terkorup kelima di Asia Tenggara.
“Dari angka-angka ini, sudah jelas, kita masih menjadi negara dengan tingkat korupsi yang signifikan,” jelasnya.
Baca juga : UINSU dan RS Khusus Paru Sumut Kerjasama Strategis
Rektor juga mengajak pada seluruh bagian yang berperan di Indonesia untuk menanamkan integritas dan kekuatan spiritual dalam diri.
“Maka, kami yakin, dengan formula ini insya Allah akan membentuk aparatur-aparatur negara, abdi masyarakat dan para pejabat publik yang memiliki integritas lengkap dengan nilai-nilai kejujuran, keterbukaan dan akuntabilitas untuk membumikan gerakan anti-korupsi di negara tercinta ini,” harapnya. (dinda/hm18)
