Medan, MISTAR.ID
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) telah menyusun dokumen Rencana Aksi Tahunan (RAT) Stunting tahun 2024 sebagai panduan pelaksanaan program penanganan stunting baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Namun, aspek Gender Equality and Social Inclusion (GESI) belum diintegrasikan dalam dokumen RAT Stunting tersebut.
Hal ini dikatakan Laili Zailani perwakilan USAID ERAT bahwa GESI adalah konsep yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang adil dan inklusif, dimana setiap individu mempunyai akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang setara dan adil terhadap sumberdaya, baik pengetahuan, program dan anggaran program.
Baca juga : Penurunan Stunting di Sumut, BKKBN Fokus ke Ibu Hamil dan Anak di Bawah 2 Tahun
“Karena stunting adalah permasalahan yang kompleks, faktor risiko stunting sangat multidimensional, menyangkut masalah sosial, ekonomi (kemiskinan), kesehatan, budaya bahkan masalah wilayah. Maka pendekatan dalam penanganan stunting harus inklusif dan menyentuh semua aspek multidimensional yang menjadi penyebabnya,” jelas Laili saat diwawancarai wartawan, Senin (25/3/24).
Pengarusutamaan GESI sangat penting dalam semua intervensi penanganan stunting, karena dengan pendekatan GESI dapat memastikan semua Keluarga Risiko Stunting (KRS) dapat dijangkau.
Mereka benar-benar memiliki akses yang setara dan inklusif, peluang pengambilan keputusan yang adil, dan partisipasi yang bermakna dalam berbagai program stunting, mulai dari hulu hingga ke hilir.
