29.2 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Pengarusutamaan GESI Sangat Penting Dalam Intervensi Penanganan Stunting

“Dengan demikian, kita dapat benar-benar mempercepat upaya penurunan stunting bersama dengan mereka sendiri, keluarga berisiko stunting di lokus-lokus stunting. Semua dijangkau, tidak ada yang ditinggalkan,” bebernya.

Untuk diketahui, survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, sebagaimana disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam rapat evaluasi pencapaian target prevalensi stunting bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Jakarta, Selasa (19/3/2024) prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen, atau hanya turun 0,1 persen dibanding tahun 2022.

Ini tentu bukan sesuatu yang menggembirakan, mengingat target nasional penurunan stunting tahun 2023 adalah 18 persen dan tahun 2024 menjadi 14 persen.

Baca juga : USAID ERAT Gelar RAT Bersama TPPS Sumut, Optimis Stunting Turun 14,92 %

Seperti dikatakan Asisten Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si, ketika memberikan sambutan dan membuka acara Konsolidasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Pengarusutamaan GESI dalam Rencana Aksi Tahunan (RAT) Stunting Tahun 2024 Provinsi Sumut bersama USAID ERAT dan stakeholder terkait, Rabu 20 Maret 2024 di Le Polonia Hotel Medan.

“Prevalensi stunting di Sumatera Utara (Sumut) berhasil turun menjadi 18,9%, atau berkurang sekitar 2,2%, dari tahun sebelumnya 2022 sebesar 21,1%. Angka ini bahkan berada jauh dibawah angka nasional. Ini menunjukkan komitmen kuat dari pimpinan/kepala daerah Sumut dan kerjasama semua pihak, baik OPD TPPS, lintas OPD, perguruan tinggi, organisasi masyarakat sipil, dunia usaha, media massa, hingga lembaga internasional seperti USAID ERAT yang selama ini telah memberikan perhatian terhadap upaya percepatan penurunan stunting di Sumatera Utara,” pungkasnya. (anita/hm18)

Related Articles

Latest Articles