18.5 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Musim Penghujan, Dinkes Sumut Minta Masyarakat Waspadai DBD

Medan, MISTAR.ID

Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut) mengimbau seluruh dinkes kabupaten/kota, untuk meningkatkan pencegahan dengan menggerakkan masyarakat dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mewaspadai DBD.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Novita Saragih menyebut, PSN berkala dilakukan seminggu sekali melalui kegiatan 3M+ yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air dan Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia. Selanjutnya mengaktifkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

“Respon cepat bila terdeteksi tanda-tanda peningkatan kasus (koordinasi antar fasilitas pelayanan kesehatan). Selanjutnya, mengefektifkan komunikasi dan sistem pelaporan dalam wilayah dan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara sesuai mekanisme (laporan W1, mingguan, dan bulanan). Meningkatkan surveilans kasus DBD dan surveilans vektor DBD,” sebutnya.

Baca juga: DBD Meningkat di Simalungun, Warga Diminta Jaga Kebersihan

Selain itu, harus meningkatkan intensitas dan peranan Pokjanal DBD di kabupaten/kota dalam monitoring dan advokasi upaya pengendalian DBD. Melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di daerah-daerah yang mengalami peningkatan kasus maupun Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Selama ini permasalahan program DBD di Sumatera Utara ini belum terbentuknya gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) di kabupaten/kota. Pelaksanaan PSN baik oleh masyarakat, instansi-instansi dan sekolah dalam pencegahan DBD belum rutin, serentak & berkesinambungan. Kasus kematian yang terjadi dikarenakan keterlambatan membawa pasien ke fasyankes sehingga diperlukan edukasi ke masyarakat dalam pengenalan tanda bahaya DBD,” terangnya.

Selain itu, keterbatasan dana program DBD di tingkat kabupaten/kota dalam hal pencegahan & penanggulangan DBD karena dianggap belum prioritas (neglected disease). Dan, Pokja (Kelompok Kerja) DBD belum berjalan efektif oleh semua stakeholder terkait.

“Sejauh ini kami dari Dinkes Sumut telah melakukan tindakan dengan mengirimkan surat edaran terkait himbauan untuk menerapkan langkah-langkah antisipasi & pencegahan DBD. Kami juga mendistribusikan rapid diagnostic test (RDT) DBD untuk diagnosa dini kasus, larvasida, insektisida ke kabupaten/kota,” ujarnya

“Melakukan bimbingan dalam analisis epidemiologis peningkatan kasus DBD ke kabupaten/kota. Melaksanakan penelitian epidemiologi peningkatan kasus DBD di kabupaten/kota dan melakukan advokasi ke Pemda yang terindikasi peningkatan kasus DBD,” katanya mengakhiri. (anita/hm17)

Related Articles

Latest Articles