22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Duit Nasabah Bank Sumut Raib, Pengamat: Praktik Skimming Sulit Diberantas

Medan, MISTAR.ID

Terkait raibnya uang nasabah Bank Sumut mencapai Rp2 miliar lebih yang diakibatkan oleh skimming Anjungan Tunai Mandiri (ATM), baru-baru ini, mendapat respon dari pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut) yang juga Dosen di UISU, Gunawan Benjamin.

Menurutnya, kejadian tersebut pada dasarnya pihak perbankan mudah melakukan pelacakan saat terjadi pencurian uang itu.

Diterangkannya, tindakan kejahatan perbankan itu bisa saja terjadi kapan saja dan di mana saja. Meskipun kejahatan tersebut tentunya menyasar orang-orang yang memiliki dana simpanan besar.

Baca Juga:Poldasu Pelajari Bukti yang Ada Soal Raibnya Uang Nasabah Bank Sumut

“Seperti kalau ada aktifitas penarikan dana lewat ATM atau belanja dengan cara debit, pastinya akan terbaca. Nah, yang perlu digaris bawahi adalah praktik skimming ini masih terjadi sekalipun teknologi perbankan terus diperbaiki dan berkembang. Dan praktek skimming ini bukan hanya menyasar salah satu bank saja, saya yakin tidak ada satupun bank yang benar-benar bebas dari kejahatan dari praktek skimming tersebut,” jelasnya pada mistar.id, Kamis (7/7/22).

Pada dasarnya, sambungnya, akan selalu ada pelaku kejahatan yang mencoba mencari celah meskipun teknologi perbankan yang digunakan adalah teknologi terkini, terupdate atau lebih sempurna dari versi teknologi sebelumnya.

Dan yang perlu diingat adalah, pencuri itu tidak hanya berkutat dan hanya mengutak-atik kelemahan teknologi perbankan saja.

Baca Juga:Uang Miliaran Rupiah Milik Nasabah Bank Sumut Raib dari Tabungan, Ini Kata Poldasu

“Pencuri juga akan memanfaatkan kelemahan atau kelalaian kita sebagai nasabah bank. Jadi memang baik dari perbankannya, maupun nasabahnya ini perlu terus meningkatkan kewaspadaan terkait dengan kemungkinan kejahatan di dunia perbankan,” terangnya.

Untuk itu, bagi perbankan, diharapkan Gunawan, selalu updrage teknologi perbankan dari waktu ke waktu. Selain itu pastikan semua pihak di dalam perbankan merupakan orang-orang yang memiliki integritas. Pada nasabah, sebaiknya diarahkan untuk lebih hati-hati dalam bertransaksi.

“Seperti menjaga baik-baik informasi kerahasiaan rekeninngnya, lebih hati-hati dalam menggunakan ATM, baik untuk transaksi di ATM atau berbelanja, merubah PIN secara berkala dan banyak hal lain yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik skimming tersebut,” jelasnya.

Ditambahkan Gunawan, terkait dengan kerugian, jelas memang bukan hanya nasabah Bank Sumut saja yang dirugikan.

Baca Juga:Bank Sumut Diminta Tingkatkan Pelayanan ke Nasabah

Bank Sumut juga dirugikan karena bertanggung jawab dengan kehilangan uang nasabah tersebut.

“Saya sendiri juga merupakan nasabah bank yang tak luput dari praktik skimming. Saya pernah tiba-tiba tidak bisa menggunakan ATM saya karena di blokir oleh pihak bank secara sepihak. Begitu saya tanyakan, pihak bank menjelaskan bahwa ada aktifitas yang tak biasa yang awalnya pihak bank menduga itu adalah praktik skimming. Sehingga mereka secara otomatis memblokir ATM saya seraya memberikan pengarahan agar saya lebih berhati-hati lagi saat menggunakan ATM,” bebernya.

Tetapi, ditambahkan Gunawan, yang paling penting buat nasabah adalah duit tetap aman. Tetap ada yang bertanggung jawab atas dana yang hilang. Jadi, jangan takut untuk nyimpan uang di bank.

Seperti diketahui, sejumlah nasabah mendatangi Bank Sumut di Jalan Imam Bonjol mengadukan masalah dana yang tiba-tiba raib dari tabungan, Senin (4/7/22).(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles