Singapura Larang Sholat Idul Fitri, Malaysia Batasi 30 Orang
singapura larang sholat idul fitri malaysia batasi 30 orang
Singapura, MISTAR.ID
Pandemi corona membuat berbagai negara mengambil kebijakan khusus terkait perayaan Idul Fitri yang sudah di depan mata. Bila Singapura menyebutkan tak mengizinkan perayaan apapun termasuk melarang Sholat Idul Fitri dan yang melanggar akan dihukum denda Rp100 juta, maka Malaysia masih memberi kelonggaran menggelar Sholat Ied namun membatasi jemaah maksimal 30 orang.
Dewan Agama Islam Singapura (Muis) pada Jumat (15/5/20) mengatakan Hari Raya Idulfitri yang jatuh pada 24 Mei mendatang tidak akan disambut dengan perayaan atau kunjungan keluarga karena pandemi virus corona.
Pada malam Hari Raya, masyarakat bisa melafalkan takbir di rumah masing-masing. Mufti (pemberi fatwa) dan beberapa guru agama akan memimpin takbir melalui YouTube Live di kanal SalamSG TV dan di laman Facebook Live Muis, serta mesjid.
Mufti Nazirudin Mohd Nasir akan berpidato di hadapan masyarakat melalui SalamSG TV untuk memenuhi tugas keagamaannya selama Hari Raya di tengah Covid-19. Dia akan bergabung dengan mantan Mufti Fatris Bakaram, Presiden Halimah Yacob akan menjadi tamu istimewa.
Lalu keesokan paginya, umat Islam akan merayakan ibadah sholat Idulfitri di rumah masing-masing karena semua tempat ibadah, termasuk 70 masjid di Singapura, tetap ditutup.
Tahun ini, masyarakat dapat bergabung dalam takbir yang disiarkan langsung melalui stasiun radio Mediacorp Warna 94.2 FM atau mendengarkan secara daring melalui laman Facebook mesjid lokal.
Setelah sholat Idulfitri di rumah, Nazirudin akan memimpin khotbah Hari Raya yang akan disiarkan langsung melalui radio dan berbagai saluran daring seperti SalamSG TV. Lebih dari 26.000 orang di Singapura telah terinfeksi virus corona, mayoritas dari mereka adalah pekerja asing yang tinggal di asrama.
“(Umat) Muslim harus mematuhi pembatasan nasional di pertemuan ruang publik dan pribadi, serta menahan diri untuk tidak bersilaturahmi ke rumah-rumah,” kata Muis dalam siaran pers.
“Teknologi memungkinkan kita secara kreatif menggunakan alat telekonferensi dan aplikasi pesan seluler untuk memenuhi kewajiban agama kita. Bahkan (bisa) melakukan kunjungan Hari Raya ‘virtual’ kepada orang-orang yang kita cintai, untuk menjaga ikatan dan tradisi kita tetap hidup.”
Menteri Urusan Islam, Masagos Zulkifli mengatakan dalam konferensi pers pada hari Jumat, pihak berwenang sedang mempertimbangkan apakah pembatasan kunjungan akan dilonggarkan setelah 1 Juni.
Seperti dilansir, masyarakat yang melanggar aturan tentang pembatasan pertemuan sosial akan didenda hingga S$ 10.000 dan enam bulan penjara. Berbeda dengan Singapura, pemerintah Malaysia mengizinkan masyarakat untuk melakukan sholat Idulfitri.
Pemerintah Malaysia mengatakan akan melonggarkan larangan sholat di mesjid mulai hari Jumat dan menjelang Hari Raya Idulfitri. Pelonggaran ini dilakukan bertahap karena dinilai telah dapat mengendalikan virus corona.
Berita ini menyusul pembukaan kembali banyak sektor bisnis di Malaysia pekan lalu. Menteri Urusan Agama, Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengatakan kemungkinan sholat Ied akan diselenggarakan di Kuala Lumpur dan dihadiri oleh jemaah dengan jumlah terbatas atau hanya 30 orang.
“Meskipun dalam Islam ibadah tidak hanya terbatas pada mesjid dan surau, itu memiliki efek mendalam pada perkembangan spiritual umat Islam,” katanya kepada wartawan pada hari Kamis.
Langkah pelonggaran ini mengecualikan 12 negara bagian Malaysia yang tersisa, karena memiliki undang-undang sendiri tentang masalah agama. Tapi Zulkifli mengatakan, mereka bebas untuk mengambil tindakan serupa jika mereka menginginkannya.
Ibadah massal telah dilarang sejak sekitar pertengahan Maret, setelah lebih dari 2.300 orang terinfeksi dalam wabah terbesar di negara itu. Pertemuan keagamaan itu terjadi di sebuah mesjid yang dihadiri sekitar 16.000 orang. Meskipun kasus harian baru terus menurun, sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup hingga 9 Juni.
Sumber : CNN
Editor : Jelita Damanik