Teheran, MISTAR.ID
Dua kandidat calon presiden Iran mengundurkan diri sehari jelang pemilu yang dijadwalkan dilaksanakan, Jumat (28/6/24).
Pertama yang mengumumkan mundur adalah Wali Kota Teheran Alireza Zakani. Pengumuman dilakukan lewat media sosial X. Sebelum tindakan itu, kandidat ultrakonservatif tersebut sempat menyangkal telah mengakhiri kampanyenya.
Zakani saat mengundurkan diri juga mengajak dua capres lainnya untuk bersatu, yakni Saeed Jalili dan Mohammad Bagher Ghalibaf. Saat itu ia meminta untuk tidak membiarkan tuntutan sah kekuatan revolusioner tidak terjawab.
Baca juga:Â Iran Gelar Pemilihan Presiden Besok, Intip Profil Kandidat yang Maju
Zakani pun mundur dari pencalonan beberapa jam usai bursa capres sekaligus Kementerian Dalam Negeri Iran, Ghazizadeh-Hashemi juga membuat menyatakan mundur.
Zakani merupakan seorang veteran perang Iran-Irak, dan ia menjabat sebagai wali kota Teheran sejak Agustus 2021.
Ghazizadeh-Hashemi, sendiri adalah wakil presiden dari mendiang Ebrahim Raisi, dan saat mengundurkan diri, ia mengaku lebih penting menjaga kesatuan kekuatan revolusi.
Dalam pesannya, dia juga mendesak kandidat konservatif dan ultrakonservatif lainnya untuk “juga mendukung” satu kandidat, yang mengusung front persatuan.
Baca juga:Â MA Iran Batalkan Hukuman Mati Rapper Toomaj Salehi
Pengunduran diri kedua kandidat ini diapresiasi oleh Ghalibaf. Dia menyebut langkah ini akan menciptakan koalisi dan persatuan.
“Kami berdiri sampai akhir, agar terbentuk pemerintahan yang efisien dan revolusioner,” ungkap Ghalibaf.
Selain Jalili dan Ghalibaf, mereka yang masih mencalonkan diri sebagai presiden adalah Mostafa Pour Mohammadi yang merupakan seorang veteran polisi, dan Massoud Pezeshkan kandidat terkuat dan reformis yang didukung eks presiden Hassan Rouhani.
Iran bakal menggelar pemilihan presiden lebih cepat dari jadwal usai kematian Ebrahim Raisi. Presiden Raisi meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter pada awal Mei lalu. (cnn/hm17)
