20.4 C
New York
Friday, August 30, 2024

Raja Maori Selandia Baru Kiingi Tuheitia Tutup Usia 69 Tahun

Jakarta, MISTAR.ID

Raja Maori Selandia Baru, Kiingi Tuheitia Pootatau Te Wherowhero VII, meninggal dunia pada usia 69 tahun pada Jumat (30/8/24). Kabar duka ini disampaikan oleh juru bicara raja, Rahui Papa, dalam pernyataan resmi.

“Meninggalnya Kiingi Tuheitia adalah momen kesedihan besar bagi para pengikut Te Kiingitanga, Maaoridom, dan seluruh bangsa,” ungkap Rahui Papa, sebagaimana dikutip dari CNN.

Kiingi Tuheitia, yang baru-baru ini dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi jantung, menghadapi sejumlah masalah kesehatan termasuk kanker dan diabetes dalam beberapa tahun terakhir. Momen ini terjadi beberapa hari setelah perayaan 18 tahun penobatannya.

Posisi raja Maori, yang telah ada di Selandia Baru sejak 1858, muncul bersamaan dengan gerakan Kiingitanga. Gerakan ini bertujuan memperkuat perlawanan orang-orang pribumi terhadap kolonialisme. Raja Maori, meskipun tidak memiliki otoritas hukum atau yudisial, memainkan peran seremonial yang penting dalam masyarakat.

Orang Maori, yang merupakan penduduk asli Selandia Baru, berjumlah hampir seperlima dari lima juta populasi negara tersebut. Mereka sering menghadapi diskriminasi, termasuk dalam hal akses kesehatan dan pendidikan.

Baca Juga : Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Charles Jadi Raja

Profil Kiingi Tuheitia

Kiingi Tuheitia lahir pada tahun 1955 di Huntly, Pulau Utara. Ia menempuh pendidikan di Waikato dan Auckland. Setelah ibunya, Te Arikinui Dame Te Atairangikaahu, meninggal dunia, Tuheitia dimahkotai pada 21 Agustus 2006.

Raja Kiingi Tuheitia akan disemayamkan di Turangawaewae Marae, markas besar Kiingitanga, selama lima hari sebelum dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di situs pemakaman suci Gunung Taupiri.

Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Kiingi Tuheitia.

“Komitmen mendiang yang tak tergoyahkan kepada rakyatnya dan upayanya yang tak kenal lelah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dan tradisi Kiingitanga telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di bangsa kita,” kata Luxon dalam pernyataannya. (mtr/hm24)

 

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles