Skotlandia, MISTAR.ID
Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) diprediksi akan bubar dalam waktu dekat. Ini disebutkan Profesor Studi Strategis dari Universitas St. Andrews, Skotlandia, Philips Payson O’Brien.
“Salah satu faktor terbesar yang memicu potensi keruntuhan NATO adalah invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini semakin memperjelas perpecahan yang terjadi di antara negara-negara Eropa dan Amerika Serikat,” kata O’Brien, Rabu (6/9/23).
Meskipun NATO diakui sebagai salah satu aliansi keamanan yang paling sukses dalam sejarah global modern, O’Brien melihat bahwa perpecahan antara Eropa dan AS terjadi karena adanya perbedaan pandangan politik di AS terkait isu-isu keamanan global.
Baca juga: Viral, Joe Biden Sebut Zelensky “Vladimir” Selama Pidato KTT NATO
“Terutama, dalam hal ini, kondisi politik AS yang terpecah terkait dengan keterlibatan AS dalam konflik di negara lain, termasuk dukungan terhadap sekutu Washington,” lanjutnya.
Saat ini, AS mengalami perpecahan politik terkait signifikansi membantu negara-negara lain yang mengalami konflik. Hal ini diperparah oleh dominasi Partai Republik di Kongres AS, yang mayoritasnya adalah sayap populis yang dipimpin oleh mantan Presiden Donald Trump.
Selama masa kepemimpinannya, Trump cenderung menarik pasukan AS dari berbagai negara, termasuk Somalia dan Afghanistan. Selama kepemimpinan Trump, AS juga menunjukkan kurangnya minat terhadap peran mereka sebagai ‘polisi dunia’ dan lebih fokus pada kepentingan dalam negeri.
