19.3 C
New York
Saturday, October 5, 2024

Menghitung Biaya yang Dikeluarkan Israel untuk Menahan Rudal Iran

Jerussalem, MISTAR.ID

Sistem pertahanan udara Israel harus mengeluarkan dana besar untuk menahan serangan Iran pada, Kamis (3/10/24) lalu. Dari sisi biaya, pertahanan udara Israel harus mengeluarkan biaya sekitar US$450 juta (Rp6,9 triliun) untuk menahan 200 rudal balistik milik Iran.

Ini hampir dua kali lipat dari biaya yang dikeluarkan Iran untuk melancarkan serangan mereka, yang diperkirakan mencapai US$200 juta (Rp3,1 triliun).

Rinciannya, dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (5/10/24), setiap rudal pencegat dari sistem Arrow 2 dan Arrow 3 memiliki harga yang sangat tinggi. Arrow 2, misalnya, diperkirakan seharga US$3 juta (Rp46,4 miliar) per unit, sementara Arrow 3 sedikit lebih murah dengan biaya US$2 juta (Rp30,9 miliar) per rudal.

Menurut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), pihaknya menembakkan 200 rudal balistik, termasuk rudal hipersonik. Ratusan rudal ini diklaim 90 persen berhasil mengenai sasaran, termasuk pangkalan militer dan sistem pertahanan udara Iron Dome.

Baca juga: Setelah Tiga Kali, FIFA Kembali Tunda Sanksi ke Israel

Meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil mencegah sebagian besar rudal Iran, dampak serangan tersebut membuat pangkalan militer Israel rusak dan sejumlah bangunan runtuh.

Selama bertahun-tahun, Israel mengandalkan pertahanan udara berlapis. Di mana sistem Iron Dome dikatakan mampu menjatuhkan rudal jarak pendek dan menengah. Ada pula David’s Sling untuk rudal jarak menengah hingga jauh, dan sistem Arrow 2 dan 3 untuk ancaman rudal balistik jarak jauh dan antarbenua (ICBM).

Namun, banyak analis militer mengakui bahwa pertahanan berlapis ini masih menghadapi keterbatasan, terutama ketika jumlah rudal yang ditembakkan begitu besar dan simultan.

Israel telah menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan dan mempertahankan sistem pertahanan udara mereka, dengan dukungan besar dari Amerika Serikat.

Baca juga: AS dan Israel Pertimbangkan Serang Fasilitas Minyak Iran

Sejak pengembangan proyek rudal pencegat Arrow, AS telah berinvestasi sekitar US$4 miliar (Rp61,4 triliun) dalam proyek tersebut. Selain itu, sejak eskalasi konflik Israel dengan Hamas pada Oktober 2023, AS terus memberikan bantuan tambahan, baik dalam bentuk senjata maupun dukungan finansial.

Namun, sejumlah pejabat militer Israel dan analis keamanan kini mempertimbangkan apakah strategi pertahanan ini dapat terus dipertahankan, mengingat tingginya biaya yang dikeluarkan setiap kali terjadi serangan besar-besaran seperti yang dilancarkan Iran.

Perbedaan biaya yang signifikan antara rudal pertahanan dan rudal serangan menjadi salah satu tantangan utama. Rudal hipersonik yang diluncurkan Iran, seperti Fattah-1, tidak hanya cepat dan mampu bermanuver, tetapi juga lebih murah dibandingkan rudal-rudal pencegat Israel.

Meski demikian, serangan ini juga menunjukkan kemampuan Iran untuk melancarkan operasi militer berskala besar, meski berada di bawah sanksi internasional. Dengan estimasi pendapatan tahunan dari ekspor minyak yang mencapai US$35 miliar, pengeluaran untuk serangan rudal sebesar US$200 juta dalam satu malam tidak menjadi beban berat bagi Teheran. (cnn/hm20)

Related Articles

Latest Articles