Tuesday, May 20, 2025
home_banner_first
MEDAN

Penanganan Anak Nakal Secara Semi Militer, Ini Tanggapan Psikolog

journalist-avatar-top
Senin, 19 Mei 2025 21.03
penanganan_anak_nakal_secara_semi_militer_ini_tanggapan_psikolog

Psikolog Irna Minauli. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Psikolog Irna Minauli menyatakan penanganan anak nakal secara semi militer dapat dicoba, sebagai suatu upaya untuk kembali menegakkan disiplin dan aturan kepada remaja.

"Tentu saja sambil dibarengi dengan perbaikan di lingkungan rumah maupun sekolah. Penegakan aturan dan disiplin mutlak menjadi keharusan guna mencegah terjadinya perilaku melanggar aturan,” ucap Irna, melalui keterangan tertulisnya kepada Mistar, Senin (19/5/2025).

Untuk itu, Ia mendukung wacana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, atau dikenal dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM), untuk memasukkan anak-anak nakal ke barak militer.

Irna menjelaskan bahwa kenakalan remaja (juvenile delinquency) merupakan produk yang kompleks dari diri anak tersebut. Secara internal kemungkinan anak tersebut memang sudah memiliki kecenderungan untuk melanggar aturan.

“Biasanya anak yang memiliki orang tua yang juga melanggar aturan, misalnya suka berjudi atau menggunakan narkoba, cenderung akan menjadi pelanggar aturan juga. Bahkan cenderung membuat mereka lebih mudah terlibat tawuran atau geng motor,” ujar Direktur Minauli Consulting tersebut.

Meski ada pihak yang menyarankan pendekatan lebih ‘manusiawi’ melalui psikolog sekolah, Irna menyatakan dalam banyak kasus, para psikolog pun kesulitan menangani anak dengan gangguan perilaku atau conduct disorder.

"Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa anak-anak menjadi nakal karena mereka tidak terbiasa dengan aturan dan disiplin. Pihak keluarga, sekolah maupun lingkungan seringkali sudah menyerah dengan kelakuan yang diperlihatkan anak-anak tersebut. Maka penanganan secara semi militer dapat dicoba,” ucapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa negara-negara seperti Korea dan Singapura yang menerapkan wajib militer memiliki tingkat kenakalan remaja yang lebih rendah. Hal ini membuktikan bahwa disiplin militer mampu menanamkan kebiasaan positif dan tanggung jawab pada remaja. (susan/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN