Sebagian kecil yang memisahkan diri dari kelompok utama, dan sekitar 150 orang yang mengenakan penutup wajah telah menembakkan kembang api yang mengenai wajah petugas, sehingga terjadi penangkapan.
Matt Twist juga menjelaskan, penyelidikan atas sejumlah ujaran kebencian dan dukungan atas pelanggaran organisasi terlarang juga sedang berlangsung.
PM Sunak meminta polisi untuk mengambil tindakan tegas. “Semua tindak pidana harus dihadapi dengan kekuatan hukum penuh dan cepat,” katanya dalam pernyataan pada malam hari Sabtu.
Bentrokan antara polisi dan pemrotes sayap kanan terus berlanjut sepanjang hari. Polisi yang mengenakan rompi antihuru-hara terpaksa menggunakan tongkat untuk mengendalikan para demonstran yang melempar mereka dengan botol.
Baca Juga:Â Islandia Bersiaga Menghadapi Letusan Gunung Berapi
Wali Kota London Sadiq Khan dan perdana menteri Skotlandia, Humza Yousaf, mengatakan Braverman telah memanaskan ketegangan dan memberikan keberanian kepada sayap kanan dengan menuduh polisi memihak kerumunan pro-Palestina sebelum acara tersebut.
Lebih dari 300.000 orang dikabarkan bergabung dengan rapat pro-Palestina, sementara penyelenggara menyebut angka tersebut mencapai 800.000.
Sebagian peserta berteriak “From river to the sea, Palestine will be free” (Dari sungai ke laut, Palestina akan bebas), seruan yang dianggap antisemitik dan penghapusan Israel oleh banyak orang Yahudi.
Lainnya membawa spanduk bertuliskan “Palestina Merdeka,” “Hentikan Pengepungan” dan “Hentikan Pemboman Gaza.”
Sejak serangan Hamas di selatan Israel pada 7 Oktober, dukungan dan simpati kuat untuk Israel dari pemerintah Barat, termasuk Inggris, dan banyak warga.
Tetapi respons militer Israel juga memicu kemarahan, dengan protes mingguan di London yang menuntut gencatan senjata.
Di AS, ratusan demonstran berkumpul dekat rumah Presiden Joe Biden di Wilmington, Delaware, beberapa saat sebelum dia pulang ke rumah untuk akhir pekan.
Konvoi motor Biden menghindari demonstrasi tersebut, di mana ratusan orang juga berjalan di jalan yang ditumbuhi pepohonan untuk mendekati kediamannya. Banyak yang mengenakan bendera Palestina dan membawa spanduk menuntut gencatan senjata. (Mtr/hm22)
