Istanbul, MISTAR.ID
Dukungan disampaikan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China kepada Lebanon dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya, serta memprotes serangan tanpa pandang bulu yang diperbuat Israel bagi warga sipil.
“Kami terus mengikuti perkembangan terbaru di wilayah ini, khususnya ledakan perangkat komunikasi belum lama ini di Lebanon dan dengan tegas menentang serangan sembarangan pada warga sipil,” ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi, sesuai pernyataan Kemenlu China yang dilaporkan Anadolu, pada Selasa (24/9/24).
Wang bersua dengan rekannya Menlu Ethiopia, Abdallah Bou Habib di New York, bertukar pandang menyangkut kondisi di Timur Tengah. Menurut Wang, kekerasan melawan kekerasan tidak bakal menuntaskan masalah di Timur Tengah.
Baca juga:Rumah Tiga WNI di Lebanon Selatan Nyaris Dihantam Rudal Israel
“China mengutuk keras tindakan apa pun yang melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional,” tandasnya.
Dia menambahkan, keadaan saat ini adalah perwujudan dari dampak limpahan konflik di Gaza. Negeri Tirai Bambu lanjutnya, menyerukan untuk mewujudkan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan secara menyeluruh serta memastikan penerapan solusi 2 negara yang efektif.
Israel sudah melancarkan rentetan serbuan udara ke Lebanon selatan dan timur.
Baca juga:Israel Serang Pinggiran Selatan Beirut, Targetkan Tokoh Hizbullah
Pihak Otoritas kesehatan Lebanon menyatakan, sedikitnya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 orang terluka dalam serangan mulai Senin (23/9/24) pagi yang juga memaksa ribuan warga sipil pergi dari rumah mereka.
Hizbullah dan Israel sudah terlibat dalam perang lintas batas sejak awal perang Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, di mana sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. Serbuan itu terjadi usai serangan lintas batas yang dilakukan kubu Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Israel mengintensifkan serangannya ke Lebanon dan mencueki peringatan komunitas internasional jika hal itu berisiko menyebarkan perseteruan Gaza ke daerah lain. (ant/hm16)
