10 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Istana Kepresidenan Haiti dan Kantor Pemerintah Diserbu Geng Kriminal

Port-au-Prince, MISTAR.ID

Dilaporkan geng-geng kriminal melakukan serbuan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan Haiti atau dekat pusat Kota Port-au-Prince, pada Jumat (8/3/24) malam.

Itu diinformasikan sumber penegak hukum yang ikut serta dalam peperangan tersebut.

Sumber menuturkan, serangan itu terkoordinasi dan cepat, dengan kelompok yang berbeda secara serentak menargetkan sejumlah gedung pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan markas polisi di distrik barat Haiti yang mencakup Port-au-Prince.

Baca juga:Haiti Semakin Mencekam, Pelabuhan Ditutup

ABC News sudah berbicara dengan sejumlah orang yang menyaksikan tembakan hebat dan mendengar letusan besar. Ratusan warga pergi dari daerah tersebut saat geng-geng terlibat dalam pertempuran sengit melawan polisi.

Dikatakan sumber, hingga berita ini diterbitkan, serangan itu mereda dan anggota geng mulai mundur. Belum jelas apakah pertempuran sudah selesai pada malam itu atau  geng-geng itu hanya berkumpul kembali.

Keterangan sumber, angka awal menampilkan sekitar selusin anggota geng Haiti terbunuh, meskipun memperingatkan jika jumlah dimaksud belum sepenuhnya terkonfirmasi. Selain itu, dilaporkan belum ada korban polisi yang dilaporkan.

Apabila istana berada di bawah kendali geng, itu bakal sebagai pukulan simbolis terhadap upaya Haiti dalam memerangi kejahatan terorganisir dan pemberontakan yang tengah berlangsung di negara tersebut.

Baca juga: Haiti Buat Aturan Jam Malam Pasca Ribuan Tahanan Kabur

Geng-geng kriminal Haiti sudah melakukan pemberontakan terbuka sejak pertengahan minggu lalu. Di mana geng-geng terkuat di Haiti bersatu dan melancarkan rentetan serangan terhadap lembaga-lembaga pemerintah.

Perdana Menteri (PM) Haiti, Ariel Henry sedang berada di luar negeri kala serbuan serangan dimulai dan belum bisa pulang. Kondisi darurat telah diumumkan oleh pemerintah.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mendorong warga agar meninggalkan Haiti pasca kekerasan geng tersebut. (tmp/hm16)

Related Articles

Latest Articles