Nunukan, MISTAR.ID
Secara sukarela ratusan warga perbatasan Indonesia-Malaysia, persisnya di Krayan, Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara ikut melakukan pencarian pesawat Pilatus Smart Aviation di area pegunungan Batu Narit, Krayan Selatan.
“Sebanyak 150 orang warga mengarah ke lokasi disinyalir jatuhnya pesawat. Warga mendaki bukit terjal dari kemarin. Menginap semalam dan meneruskan pencarian hari ini,’’ kata Kepala Desa (Kades) Binuang, Kalvin, pada Sabtu (9/3/24).
Kalvin menuturkan, pesawat Smart Aviation membawa sembako yang merupakan keperluan warga Krayan. Itu menyebabkan masyarakat Krayan merasa ikut bertanggung jawab dalam membantu menemukan pesawat yang diduga jatuh itu.
Baca juga:Sepuluh Tahun Berlalu Pesawat MH370 Belum Ditemukan
Menurut Kalvin, daerah Gunung Narit, bukan wilayah yang gampang diakses dengan kendaraan. Warga setempat cuma dapat mengaksesnya dengan berjalan kaki dengan perkiraan jarak sejauh 5 km dan medan terjal berbukit.
“Kita menantikan kabar masyarakat lewat radio satelit. Hingga kini, belum ada informasi yang kami terima. Belum ada kepastian apakah benar pesawat yang diduga jatuh ada di Gunung Narit,’’ paparnya.
Sebelumnya, pesawat jenis Pilatus, Smart Aviation type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK-SNE membawa sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan hilang kontak, pada Jumat (8/3/24) siang.
Baca juga:Pesawat Mendarat Darurat Setelah Laptop Penumpang Terbakar
Lepas landas sekira pukul 08.25 Wita, pesawat dijadwalkan sampai di Bandara Binuang, Krayan pada pukul 09.25 Wita. Pesawat memuat 583 kg sembako untuk kebutuhan warga perbatasan Indonesia-Malaysia diawaki kapten penerbangan, M Yusuf (29) dengan alamat domisili Cluster Botanical Garden III Nomor 9, Bekasi Selatan dan seorang bernama Deni (27).
Usaha pencarian dilakukan Tim SAR. Hari kedua pencarian, TNI AU menerjunkan pesawat Boeing 737 dilengkapi dengan kamera infra merah untuk membantu pencarian. (kcm/hm16)
