Friday, May 23, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Banjir Parah Landa Australia Timur, 4 Tewas dan Puluhan Ribu Terisolasi

journalist-avatar-top
Jumat, 23 Mei 2025 14.27
banjir_parah_landa_australia_timur_4_tewas_dan_puluhan_ribu_terisolasi_

Banjir yang melanda Australia menewaskan empat warga. (f:ist/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Banjir dahsyat yang disebut sebagai salah satu yang terparah dalam sejarah melanda wilayah timur Australia, menewaskan sedikitnya empat orang dan membuat puluhan ribu warga terjebak tanpa bantuan.

Hujan deras yang mengguyur selama tiga hari berturut-turut menyebabkan sungai-sungai meluap dan memicu kehancuran di sejumlah kota kecil serta pedesaan.

Empat jenazah korban telah ditemukan di wilayah utara negara bagian New South Wales (NSW), salah satu area yang paling terdampak. Lokasi tersebut merupakan daerah dataran rendah yang dikelilingi lembah dan sungai, berjarak sekitar 400 kilometer dari Sydney.

Biro Meteorologi Australia melaporkan curah hujan yang tercatat dalam tiga hari terakhir setara dengan rata-rata enam bulan. Hal ini menyebabkan luapan sungai-sungai besar dan genangan air yang melumpuhkan ribuan rumah, jalan, serta fasilitas publik. Di kota pertanian Kempsey, lumpur dan air memenuhi rumah-rumah warga.

Wali Kota Kempsey, Kinne Ring, menggambarkan situasi sebagai bencana besar. "Banyak rumah yang airnya masuk melalui lantai dasar. Ini pemandangan yang mengerikan, dan air akan butuh waktu lama untuk benar-benar surut," ujarnya kepada ABC Australia.

Menurut Kepala Dinas Darurat Negara Bagian, Dallas Burnes, lebih dari 2.000 personel penyelamat telah diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan mendistribusikan bantuan. Sejauh ini, lebih dari 600 orang berhasil diselamatkan.

Namun tantangan besar masih menghadang, karena sekitar 50.000 warga masih terisolasi dan belum tersentuh bantuan akibat akses yang terputus.

"Prioritas kami adalah memulihkan jalur logistik dan memastikan pasokan makanan dan air mencapai warga," kata Burnes.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, telah menetapkan status bencana alam di sejumlah wilayah terdampak. Hal ini memungkinkan pemerintah mengerahkan lebih banyak sumber daya, termasuk Angkatan Pertahanan Australia, untuk membantu proses evakuasi dan pemulihan.

"Kerusakan infrastruktur sangat luas. Ini akan menjadi salah satu operasi pemulihan terbesar yang pernah kita lakukan," kata Albanese saat meninjau lokasi bencana. (dtk/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN