Saturday, May 24, 2025
home_banner_first
SAHABAT PENDIDIKAN

Jumlah Penerima PIP di SMK Jaya Krama Deli Serdang Menurun, Hanya Segini

journalist-avatar-top
Jumat, 23 Mei 2025 21.57
jumlah_penerima_pip_di_smk_jaya_krama_deli_serdang_menurun_hanya_segini

Misnah, Kasek SMK dan Plt SMA Swasta Jaya Krama, Kecamatan Beringin. (f:sembiring/mistar)

news_banner

Deli Serdang, MISTAR.ID

Jumlah peserta didik penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di SMK Swasta Jaya Krama, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, menurun drastis tahun 2025 ini.

Penurunan signifikan ini disampaikan langsung oleh Kepala SMK Swasta Jaya Krama, Misnah saat dikonfirmasi Mistar pada Jumat (23/5/2025).

Ia menyatakan bahwa dana PIP yang bersumber dari pemerintah ini sangat penting bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan.

“Jika tahun sebelumnya tercatat sebanyak 141 siswa yang menerima bantuan, kini hanya tersisa 19 orang," katanya.

Dana PIP, sambung Misnah, disalurkan melalui Bank BNI dan masuk langsung ke rekening siswa. "Tidak ada potongan apapun, baik dari bank maupun dari pihak sekolah,” ucap Misnah, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Swasta Jaya Krama Beringin.

PIP merupakan bantuan pendidikan tunai yang ditujukan kepada siswa miskin, rentan miskin, yatim piatu, korban bencana, anak dari keluarga penerima PKH atau KKS, serta mereka yang kembali bersekolah setelah sempat drop-out.

Besaran bantuan pun berbeda, siswa baru SMK menerima Rp1.800.000 per tahun, sedangkan siswa kelas akhir mendapat Rp900.000 per tahun.

Menurut Misnah, dana PIP di sekolahnya digunakan siswa untuk membayar uang sekolah. “Jika ada sisa setelah pembayaran, maka sisanya dikembalikan kepada siswa,” ucap perempuan kelahiran 10 Oktober 1980 yang dikenal aktif mendorong akses pendidikan untuk semua kalangan.

Meskipun jumlah penerima PIP menurun, sekolah ini tetap menunjukkan komitmen tinggi terhadap pendidikan inklusif. Saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini, SMK Jaya Krama memberikan seragam sekolah gratis kepada 200 pendaftar pertama.

Tak hanya itu, sekolah juga membebaskan uang sekolah hingga lulus bagi siswa yatim piatu. Bagi siswa yang hanya yatim atau piatu, pembayaran uang sekolah hanya dikenakan separuhnya.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang putus sekolah hanya karena faktor biaya,” tutur Misnah. (sembiring/hm25)


REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN