17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

4 Pria Peras Anggota Dewan Gara-gara Angpao Berisi Rp16.000

Sarawak, MISTAR.ID

Polisi menangkap empat pria yang diduga melakukan pemerasan dan ancaman terhadap Datuk Larry Sng, anggota dewan Distrik Julau, Sarawak, Malaysia. Para pelaku diduga melakukan pengancaman karena tidak puas dengan jumlah isi angpao yang diberikan oleh wakil rakyat tersebut.

Kepala Polisi Distrik Julau, Deputi Superintendan Andam Sulin mengatakan, penangkapan terhadap semua tersangka dilakukan pada 12 Februari sekira pukul 6 sore waktu setempat, sehari setelah Sng melaporkan kejadian itu.

Dia mengatakan, berdasarkan laporan, Sng mengklaim bahwa ketika dia mengunjungi area Julau untuk merayakan Tahun Baru Imlek pada 11 Februari lalu, keempat tersangka berbicara dengannya mengungkapkan ketidakpuasan mereka dengan jumlah angpao yang diberikan.

Sng kemudian setuju untuk menambah jumlah angpao, tetapi tersangka masih memprovokasi stafnya. Namun, mereka tetap tidak puas karena angpao yang diberikan oleh Sng hanya berisi uang RM5 (± Rp16.000).

Baca juga: Putin Minta Keluarga di Rusia Punya 2 Anak atau Lebih

“Tersangka kemudian mengisi angpao dengan uang mereka sendiri sebesar RM10 lalu mengembalikannya kepada pelapor sebagai tanda ketidakpuasan dan penghinaan,” kat Andam Sulin dalam pernyataan hari ini, seperti dikutip hmetro.

Andam menambahkan, penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui persis duduk perkara kejadian tersebut.

Dia mengatakan, permintaan penahanan dilakukan di Pengadilan Sarikei dan semua tersangka ditahan selama tiga hari untuk penyelidikan dan tindakan lebih lanjut.

Kasus ini diselidiki berdasarkan Section 506 Kanun Keseksaan (Undang-Undang Pidana Malaysia), dan jika terbukti bersalah, dapat dihukum dengan hukuman penjara hingga dua tahun atau denda atau keduanya.

Sementara itu, Sng melalui unggahannya di Facebook kemarin mengatakan bahwa saat mengunjungi masyarakat China di Julau, dia bertemu dengan beberapa preman setempat yang ingin membuat masalah.

“Walaupun tidak mengalami cedera saat kejadian itu, sejak saat itu saya menyadari seberapa cepatnya daerah pedesaan yang dulu aman damai itu sekarang menyerupai ‘Wild West’,” kata Sng dalam unggahannya.

Dia juga mengklaim bahwa preman dari kelompok yang berbeda juga mengendalikan kegiatan kejahatan di Julau.

“Di Julau, selain dari perjudian online, kegiatan ilegal mereka berkembang menjadi penjualan narkoba, penyelundupan (rokok dan minuman keras), bahkan hingga pinjaman uang ilegal,” imbuhnya.

“Mereka memaksa pemilik warung kopi di Pakan dan Julau untuk membeli barang ilegal mereka serta mengambil keuntungan dari pedagang,” sambung Sng.

Baca juga: Hizbullah Bersumpah Israel akan Bayar Kematian 10 Warga Sipil Lebanon

“Mereka yang menentang diancam secara paksa. Dalam satu contoh beberapa bulan yang lalu, ‘Batu’ dijual secara terbuka di bandar Julau untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bisa diintervensi,” katanya.

Selain itu, Sng mengklaim bahwa dia mendapat informasi bahwa beberapa pegawai pemerintah dan kepala desa berutang kepada kelompok preman yang memberikan pinjaman uang secara ilegal.

Kondisi itu membuat mereka terdesak untuk menjual tanah dan meminjam uang untuk membayar kembali pinjaman dari kelompok preman yang menetapkan suku bunga terlalu tinggi.

Oleh karena itu, Sng mendesak pihak Kepolisian Bukit Aman (Polisi Federal Malaysia) untuk mengambil tindakan tegas terhadap para preman tersebut. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles