13.2 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Uang Damai Rp50 Juta, Lewat RJ Kasus Penganiayaan di Polres Dairi SP3

Dairi, MISTAR.ID

Status laporan polisi nomor: STTLP/B/368/V/III/2023/SPKT/POLRES DAIRI/POLDASU, tertanggal 19 Agustus 2023 lalu terkait pelaporan dugaan penganiayaan dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) oleh penyidik Polres Dairi.

Kapolres Dairi, AKBP Agus Bahari melalui Kasat Reskrim, AKP Meeston Sitepu, membenarkan hal itu, pada Jumat (2/2/24). “Infonya antara pelapor dan terlapor susah sepakat berdamai, status LP sudah SP3 melalui Restorative Justice (RJ),” sebutnya.

Sebelumnya diberitakan mistar.id, Putra Sianturi (31) selaku korban dan pelapor kasus dugaan penganiayaan, mengaku tidak puas dengan uang damai sebesar 50 juta dari pelaku. Menurutnya, uang itu tidak cukup untuk biaya berobat.

Baca juga:DPO Penganiayaan Berat Ditangkap Sat Reskrim Belawan

Kepada mistar.id, pada Rabu (31/1/24), Putra menyebutkan, sebelumnya ia menolak untuk berdamai, karena uang yang disodorkan hanya Rp 50 juta. Angka yang pantas menurutnya, harus di atas Rp 100 juta.

“Tapi apalah saya bilang, sudah dimediasi keluarga, terpaksa uang Rp 50 juta kami terima. Dan kesepakatan perdamaian kami laksanakan di Kantor Desa Buluduri, Kecamatan Lae Parira,” katanya.

“Awalnya saya minta ganti rugi di atas 100 juta, tapi mereka (pelaku) minta tolong terus, saya terimalah Rp 50 juta. Biaya obat saya pun di atas 60 juta,” kata Putra lagi dalam bahasa daerah.

Baca juga:Polsek Indrapura Selesaikan 2 Kasus Penganiayaan Melalui RJ

Sekedar diketahui, Putra merupakan korban dugaan penganiayaan dan pengeroyokan, sehingga menyebabkan mata sebelah kiri bengkak, luka memar serta sekujur tubuhnya sakit karena sejumlah luka.

Sebelumnya, Putra awalnya mendapat kabar ayahnya Togar Sianturi (64) ditampar oleh Sobat Saragih saat menonton pertandingan final sepak bola semarak HUT RI ke 78, antara klub Sidikalang versus Parongil di lapangan bola Desa Sempung Polling.

Mendengar itu, Putra menemui Sobat di lapangan bola bersama rekan-rekannya Karang Taruna. Mereka sempat berjabat tangan seraya perkenalan dan menanyakan siapa Sobat.

Baca juga:Dugaan Penganiayaan Panwascam, Kuasa Hukum: Miskomunikasi

Saat itu, Putra langsung menanyakan alasan Sobat menampar ayahnya yang sudah jauh di atas usianya. Namun saat itu keduanya langsung cekcok mulut. Sobat pun menjawab bahwa Togar terlalu ribut saat menonton bola. “Dia (Togar) ribut menonton, kenapa rupanya,” kata Sobat.

Mendengar itu, Putra sempat mendorong Soba hingga jatuh. Tiba-tiba rekan Sobat yang berada di tempat itu langsung mengeroyok dan memukuli Putra.

Mengetahui lawannya cukup banyak, Putra kemudian berusaha menyelamatkan diri, lari dari lapangan bola ke jalan raya. Namun Sobat dengan temannya tetap mengejarnya sambil menghujani pukulan sampai baju Putra robek.

Beruntung dirinya diselamatkan warga setempat dengan cara memasukkannya ke dalam rumah. (manru/hm16)

Related Articles

Latest Articles