Medan, MISTAR.ID

Aktivis sosial, Mhd. Alpin Azhari Lubis, meminta Polda Sumatera Utara (Sumut) serius mengusut dan menuntaskan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Asisten Dosen (Asdos), Abu Hasan Al-Asyari (AHA), terhadap mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

Menurutnya, kasus pelecehan seksual yang dilakukan AHA terhadap mahasiswi semester II tersebut menambah catatan buruk dunia pendidikan Indonesia, khususnya di momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.

"Tindakan AHA sangat mencoreng nama baik institusi pendidikan, khususnya kampus yang berlabel Islam. Hal ini menjadi kekhawatiran mendalam bagi masyarakat luas," kata Alpin dalam siaran pers tertulis, Jumat (2/5/2025).

Selain itu, Alpin juga meminta kampus turut berperan dalam memberikan keadilan kepada korban.

"Kami, sebagai aktivis sosial Sumut, meminta pihak UINSU turut serta dalam proses penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan AHA," ujarnya.

Ia melanjutkan, kampus harus menjadi pelindung bagi korban, sebagaimana orang tua melindungi anaknya.

"Kami juga meminta Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UINSU untuk berkomitmen mendampingi korban sampai keadilan benar-benar ditegakkan," tuturnya.

Alpin menegaskan akan terus mengawal kasus ini. Diketahui, AL, selaku ayah kandung korban telah membuat laporan ke Polda Sumut dengan No. LP/B/637/IV/2025/SPKT/Polda Sumut tertanggal 29 April 2025 terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami anaknya.

Kasus ini menjadi viral. Pasalnya, selain menjabat sebagai Asdos, AHA juga dikenal sebagai sosok penceramah kondang. Dugaan pelecehan seksual bermula ketika AHA mengajak korban untuk makan malam.

Namun alih-alih makan malam, AHA justru membawa korban ke sebuah hotel di wilayah Kabupaten Deli Serdang untuk melancarkan aksi bejatnya.

Sebelum tiba di hotel, AHA sempat meraba-raba tubuh korban saat berada di dalam mobil yang dikendarainya. Setibanya di hotel, AHA diduga ingin mencabuli korban. Namun aksinya gagal karena korban sedang menstruasi. (deddy/hm25)