Perdagangkan Wanita Jadi PSK, Muncikari asal Labusel Dituntut 7,5 Tahun Penjara


Sidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwa Pari Indayani alias Kelin yang diikuti terdakwa secara daring. (f:deddy/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pari Indayani alias Kelin, seorang muncikari asal Dusun Sidorejo, Kelurahan Pangarungan, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) dituntut 7,5 tahun penjara.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Belawan menilai perbuatan wanita berusia 22 tahun itu telah memenuhi unsur melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagaimana dakwaan alternatif kesatu.
Adapun dakwaan alternatif kesatu yang dimaksud tersebut, yaitu pasal 2 jo pasal 10 Undang-Undang nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO.
"Menuntut, menjatuhkan pidana kepada terdakwa Pari Indayani alias Kelin oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 tahun dan 6 bulan (7,5 tahun)," ujar JPU Bastian Sihombing di Ruang Sidang Cakra 3 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (24/2/2025).
Selain penjara, JPU juga menuntut Pari untuk membayar denda sebesar Rp300 juta. Dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti atau subsider 6 bulan kurungan.
Usai mendengarkan tuntutan, majelis hakim yang diketuai Hendra Hutabarat menunda dan kembali melanjutkan persidangan pada Senin (3/3/2025) dengan agenda pembacaan nota pembelaan/pleidoi dari terdakwa.
Diuraikan dalam dakwaan, kasus ini terjadi pada Senin (15/7/2024) sekira pukul 22.00 WIB lalu. Mulanya pada Minggu (14/7/2024), terdakwa menghubungi seorang wanita berinisial SWR alias C untuk menawarkan pekerjaan short time (ST).
Penawaran yang dimaksud berupa pekerjaan untuk memuaskan nafsu birahi seorang pria berinisial JS di Hotel Adi Mulia Medan. Tawaran itu pun diterima SWR.
Keesokan harinya tepatnya Senin (15/7/2024) sekira pukul 22.00 WIB, terdakwa mempertemukan SWR dengan JS di Hotel Adi Mulia Medan. Setelah bertemu, terdakwa mengenalkan SWR kepada JS.
Setelah itu, JS mengajak SWR ke kamar Nomor 8010 untuk berhubungan badan. Sebelum itu, JS terlebih dahulu membayar SWR senilai Rp10 juta kepada terdakwa. Kemudian, terdakwa pergi meninggalkan keduanya.
Pada malam itu juga, polisi yang telah mendapatkan informasi mengenai adanya modus eksploitasi seksual atau prostitusi pun melakukan razia di Hotel Adi Mulia. Seketika terdakwa langsung ditangkap lobi hotel.
Selanjutnya, polisi naik ke kamar yang digunakan SWR dan JS bersetubuh. Sesampainya di kamar tersebut, polisi langsung menyiduk SWR dan JS yang pada saat itu tengah tidak mengenakan busana. Ketiganya beserta barang bukti pun dibawa ke Polda Sumut untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. (deddy/hm18)