Trump Naikkan Tarif, Ekspor dari Sumut Diprediksi Terpuruk


Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menaikkan tarif dasar dan bea masuk pada banyak mitra dagang (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menaikkan tarif dasar dan bea masuk sebesar 32 persen pada banyak mitra dagang seperti Indonesia, turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara menjadi terpuruk.
Pengamat Ekonomi Universitas Islam Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan kenaikan tarif impor AS berpeluang menekan kinerja ekspor Sumut ke hampir semua negara tujuan ekspor. Bahkan merealisasikan pertumbuhan ekonomi di Sumut sebesar 4,6 persen hingga 4,8 persen tahun 2025 akan sulit.
"Jelas ekonomi Sumut terancam dengan kenaikan tarif impor ini. Sumut semakin kesulitan untuk mencapai target pertumbuhan 5 persen tahun ini. Tentu Sumut akan menghadapi tantangan ekonomi yang rumit setelah Lebaran, kuncinya ada di harga komoditas sawit," katanya, Jumat (4/4/2025).
Selain itu, ia pesimis harga komoditas akan alami pemulihan di tengah ancaman resesi atau perlambatan ekonomi. Menurutnya, "Situasi ekonomi dunia juga akan memburuk setelah kebijakan kenaikan tarif efektif ini diberlakukan,"
Ia berpandangan, intervensi pemerintah untuk menjaga daya beli melalui bansos, akan menurun efeknya jika harga komoditas Sumut alami penurunan.
"Inflasi mengalami kenaikan seiring terjadinya perang dagang yang sedang berlangsung. Siasatnya, pemerintah harus berfokus pada bantuan sosial. Hal tersebut guna meredam dampak kenaikan tarif yang tentu akan menekan daya beli masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: Presiden Trump Kenakan Tarif 32 Persen ke Indonesia, Pengamat: Berpotensi Memicu Resesi Ekonomi
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Sumut sebaiknya merealisasikan pembangunan dengan penyerapan APBD lebih cepat.
"Harus cari jalan cepat mengatasi potensi defisit APBD yang dipicu buruknya penyerapan pajak dan melemahnya kinerja industri. Fokus juga pada kebijakan jangka pendek untuk meredam dampak kenaikan tarif," katanya.
Untuk diketahui, kinerja ekonomi Sumut tidak bisa dilepaskan dari industri sawit yang memberikan kontribusi lebih dari 60 persen. Aktivitasnya di Sumut juga masih sangat mendominasi.
Lalu, Sumut mengalami penurunan kinerja ekspor di 2024, yaitu secara kuantitas 10,5 persen dan Januari 2025 juga turun 8,15 persen secara year on year (y-o-y). Akan kembali terancam setelah Trump menaikkan tarif 32 persen untuk barang dari Indonesia. (amita/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Harga Daging Sapi Kembali Normal di Medan