Setelah Rilis Pertumbuhan Ekonomi China, Pasar Keuangan Diperkirakan Bergerak Sideways
setelah rilis pertumbuhan ekonomi china pasar keuangan diperkirakan bergerak sideways
Medan, MISTAR.ID
Awal pekan ini China akan merilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua. Sejauh ini ekspektasinya ekonomi China akan tumbuh lebih dari 7% year on year (yoy). Akan tetapi jika pertumbuhan ekonomi China nantinya lebih rendah dari ekspektasi, maka sangat potensial memicu terjadinya tekanan di pasar keuangan khususnya bursa saham.
Menurut Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin sektor yang menjadi fokus perhatian pelaku pasar adalah industri, konstruksi dan tersier.
“Sejauh ini pasar masih dibayangi dengan ketakutan dimana sektor industri di China yang berpeluang mengalami perlambatan sehingga bisa menekan pertumbuhan. Disisi lain, penjualan eceran yang masuk dalam sektor tersier tengah terancam oleh kebiasaan masyarakat China, yang lebih memilih menabung dibandingkan dengan berbelanja,” terang Gunawan, Senin (17/7/23).
Baca juga: China Menginvestasikan 7,3 Miliar Yuan (Rp15,5T) dalam Program Bantuan Kerja 2023
Setelah data pertumbuhan ekonomi China tersebut, fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada neraca dagang yang ada di Tanah Air. Sejauh ini diproyeksikan kinerjanya surplusnya membaik, sekalipun tidak akan banyak memberikan perubahan pada kinerja mata uang Rupiah.
Selanjutnya tidak ada data penting yang akan merubah pasar, sehingga gerak pasar keuangan diperkirakan dalam ruang terbatas nantinya.
“Untuk IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.700 hingga 6.850 selama sepekan ke depan. Untuk kinerja mata uang Rupiah, sekalipun mampu menguat cukup tajam di akhir pekan sebelumnya, namun menjelang penetapan besaran bunga acuan pada tanggal 27 nanti sangat berpotensi menekan kinerja Rupiah. Rupiah diproyeksikan bergerak dalam rentang 14.900 hingga 15.050 per US Dollar selama sepekan,” jabarnya.
Baca juga: Ekonomi Global Labil dan Suku Bunga AS Naik, Gubernur BI: Indonesia Tetap Baik
Sementara itu, harga emas diperkirakan masih akan bergerak terbatas dalam rentang $1.930 hingga $1.970 per ons troy selama sepekan ke depan. Ruang gerak harga emas juga terbatas dengan minimnya sentimen selama sepekan kedepan. Pelaku pasar akan lebih mencermati bagaimana pembentukan suku bunga acuan nantinya yang lebih menjadi penggerak pasar selanjutnya.
“Disisi lain kinerja pasar keuangan juga tidak akan maksimal seiring dengan adanya libur 1 Muharam. Akan tetapi saat pasar keuangan di Tanah Air libur, sejumlah agenda ekonomi dari negara lain juga tidak akan banyak memberikan perubahan. Sehingga pasar keuangan tidak akan banyak terpengaruh dari situasi eksternal. Secara keseluruhan, ada peluang dimana pasar keuangan bergerak sideways setelah rilis data pertumbuhan ekonomi China,” pungkasnya. (anita/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Gercep, Satnarkoba Padang Sidempuan ‘Gulung’ Pengedar Ganja