22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Pernyataan Bulog Soal Pasokan Beras Menipis Dibantah Kementan

Jakarta, MISTAR.ID
Jika mengacu pada data BPS, per Desember 2022 produksi beras akan mencapai 32 juta ton dengan surplus 1,8 juta ton. Sementara konsumsinya 30,2 juta ton.

Demikian ditegaskan Statistisik Ahli Madya Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan) Anna Astrid Susanti, Kamis (17/11/22), membantah pernyataan Bulog soal pasokan beras nasional yang menipis.

Anna Astrid Susanti mengatakan, saat ini pasokan beras nasional masih relatif aman, bahkan surplus.

Baca Juga:Begini Kata Bulog Siantar Tentang Stok Beras Tersedia Hingga Akhir Tahun 2022

Hanya saja, tidak semua dari surplus itu berada di gudang Bulog. Ia menjelaskan, cadangan beras yang berada di Bulog hanya sekitar 11 persen. Sementara sisanya berada di rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen.

“Hasil survei cadangan beras nasional yang dilakukan bulan Juni 2022 oleh BPS, Kementan dan Bapanas menunjukkan kalau stok beras di Bulog hanya sekitar 11 persen. Dari sisi stok nasional sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan,” paparnya.

Lebih jauh, ia mengungkapkan minimnya cadangan yang berada di gudang Bulog disebabkan perbedaan harga tawar dan harga yang diinginkan oleh petani.

Baca Juga:Mentan: Puncak Panen Raya Buat Stok Beras Cukup

“Serapan gabah atau beras oleh Bulog saat ini ada sedikit kendala karena ada perbedaan harga antara harga yang ditawarkan Bulog dengan harga yang diinginkan petani atau penggilingan,” tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) menipis karena ketersediaan terbatas dan harga jual yang tinggi.

Buwas, panggilan akrabnya, mengaku kesulitan mendapatkan beras atau gabah di tingkat produsen karena keterbatasan pasokan di tingkat penggilingan maupun petani. Imbasnya, pasokan CBP saat ini di gudang Bulog hanya sebanyak 651 ribu ton jauh dari target 1,2 juta ton.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles