11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Permintaan 2 Negara Ini Peluang Buat Harga Batu Bara Menguat

Jakarta, MISTAR.ID

Minggu ini harga batu bara berpeluang menguat didukung oleh potensi meningkatnya permintaan dari China dan India.

Research and Development ICDX Girta, Yoga menuturkan, dalam jangka pendek permintaan batu bara oleh kedua negara itu berpotensi tetap kuat sejalan dengan rencana peningkatan pasokan untuk kepentingan pembangkit listrik dalam negeri. Ini menyebabkan harga CPO akan bergeser pada resistance di kisaran US$ 135,5 – 140,5 per ton.

“Tetapi jika menerima katalis negatif, maka berpotensi mendapatkan level support di kisaran harga US$ 125,5-120,5 per ton,” kata Yoga belum lama ini.

Baca juga:Harga Batu Bara Kembali Menguat, Dampak Impor China Melonjak

Walaupun pun dari sisi produksi kedua negara sudah terjadi lonjakan, hanya  perlu dicatat juga sektor permintaan pastinya akan terjadi peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan permintaan bakal semakin naik saat berlangsungnya musim panas yang umumnya terjadi lonjakan konsumsi listrik untuk pendingin ruangan.

“Cuaca bumi saat ini yang diproyeksikan bakal terus memanas, maka impor batu bara khususnya di India dan China juga berpotensi tetap kuat,” ujar Yoga.

Lanjutnya, meskipun di kedua negara meningkatkan sumber energi baru terbarukan, terutama di China, diproyeksi susah untuk menggusur dominasi pemakaian emas hitam itu. Terlebih dengan memperhitungkan tujuan kebijakan energi terbarukan yang akan diaplikasikan oleh pemerintah Tiongkok, hampir 90% lewat peningkatan energi surya.

Baca juga:Harga Batu Bara Langsung Jeblok Saat China Kirim ‘Sinyal Bahaya’

“Sedangkan di saat yang sama juga ada wacana penambahan pembangkit listrik berbasis batu bara dalam jumlah besar. Dari kedua kebijakan yang akan dilakukan China itu mengindikasikan belum bisa seluruhnya mengurangi ketergantungan akan energi berbasis batu bara,” imbuh Yoga.

Ini juga akan ditopang oleh kenaikan harga gas alam pada pekan ini. Sentimen yang mempengaruhi adalah keadaan stok gas alam di Amerika Serikat (AS). Begitu juga kondisi iklim di negara konsumen utama seperti AS dan Eropa, serta situasi geopolitik di Timur Tengah.

Sementara harga batu bara pada minggu kedua Januari bergerak bearish dengan melorot sebesar 0,57%. Pergerakan harga batu bara dari awal tahun hingga minggu kedua terpantau bergerak melemah sebesar 0,87%. (invst/hm16)

Related Articles

Latest Articles