Nilai Ekspor Sumut Naik di Februari 2024, Berikut Rinciannya


nilai ekspor sumut naik di februari 2024 berikut rinciannya
Medan, MISTAR.ID
Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada bulan Februari 2024 mengalami kenaikan dibandingkan Januari 2024, yaitu dari US$735,683 juta menjadi US$746,834 juta atau meningkat sebesar 1,52 persen.
Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar adalah kopi, teh dan rempah-rempah naik sebesar US$15,47 juta (49,49 persen).
Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar di antara 10 golongan barang utama adalah karet dan barang dari karet sebesar US$6,04 juta (-9,00 persen).
Baca juga:Ekspor Sumut Turun 9,64 Persen di Januari 2024
“Ekspor ke Tiongkok pada Januari 2024 merupakan yang terbesar yaitu US$138,37 juta diikuti Amerika Serikat (AS) US$110,71 juta dan India US$46,94 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,63 persen,” kata Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, pada Senin (1/4/23).
Disebutkan, menurut kelompok negara utama tujuan pada Januari 2024, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$249,00 juta (33,34 persen).
Adapun nilai ekspor berdasarkan golongan barang utama Sumut pada bulan Februari dan Januari 2024 yakni barang lemak dan minyak hewan nabati US$1,45 juta (0,55 persen), berbagai produk kimia US$1,49 juta (1,51 persen), karet dan barang dari karet US$6,04 juta (-9,00 persen), ampas dan sisa industri makanan US$3,61 juta (8,36 persen), sabun dan preparat pembersih US$4,29 juta (11,29 persen), kopi, teh dan rempah-rempah US$15,4 juta (49,49 persen), bahan kimia organik US$501 juta (-1,37 persen), ikan dan udang US$556 juta (2,23 persen), tembakau US$1,37 juta (8,20 persen), serta kayu, barang dari kayu US$ 5,26 juta (37,46 persen).
Baca juga:Paling Banyak ke Eropa, Ekspor Kerajinan Lokal Tembus Rp9 Triliun
“Golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar yaitu kopi, teh dan rempah-rempah US$15,47 juta (49,49 persen), diikuti kayu dan barang dari kayu US$5,27 juta (37,46 persen). Sedangkan yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar adalah karet dan barang dari karet yaitu US$6,04 juta (-9,00 persen),” beber Nurul.
Sementara itu, nilai ekspor periode Januari-Februari 2024 dibandingkan dengan Januari-Februari 2023, golongan lemak dan minyak nabati/hewan mengalami penurunan terbesar yaitu US$215,18 juta (-28,64 persen). Sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan terbesar adalah kopi, teh dan rempah-rempah US$25,91 juta (49,77 persen).
Di sisi lain, nilai impor melalui Sumut pada Februari 2024 atas dasar CIF (Cost, Insurance & Freight) sebesar US$454,10 juta atau meningkat 1,09 persen dibandingkan Januari 2024 yang bernilai US$449,20 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami peningkatan 20,71 persen.
Baca juga:Anggaran Rp50 Triliun Diblokir, Kemendag Soroti Dampak ke Ekspor RI
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Februari 2024 dibanding Januari 2024, bahan baku/penolong meningkat,79 persen, sedangkan barang modal dan barang konsumsi turun masing-masing 14,28 persen dan 33,10 persen.
“Pada Februari 2024, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral dengan nilai US$31,64 juta (46,72 persen). Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah plastik dan barang dari plastik US$10,93 juta (-34,94 persen),” jabar Nurul.
Diketahui, nilai impor Februari 2024 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$101,93 juta dengan perannya mencapai 22,45 persen dari total impor Sumut, diikuti Malaysia US$68,45 juta (15,08 persen) dan Singapura US$65,87 juta (14,51 persen). (anita/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Berbagai Komoditas Naik di Maret 2024, Inflasi Sumut 3,67 %