Sunday, April 13, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Maret Sumut Alami Inflasi, Pengamat: April Diperkirakan Deflasi Meski Idul Fitri

journalist-avatar-top
Senin, 1 April 2024 20.40
maret_sumut_alami_inflasi_pengamat_april_diperkirakan_deflasi_meski_idul_fitri

maret sumut alami inflasi pengamat april diperkirakan deflasi meski idul fitri

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Secara tahunan (y-on-y) inflasi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berada di kisaran 3,67%, masih jauh lebih rendah dibandingkan inflasi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau yang secara tahunan (y-on-y) 8,15%.

Artinya kenaikan harga untuk kelompok bahan makanan dan minuman mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata besaran inflasi secara keseluruhan di Sumut.

Hal ini dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin. Disebutkannya, laju tekanan inflasi di Sumut bulan maret month to month (m-to-m) sebesar 0,72%, dimana angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional 0,52%, dan berada dalam rentang yang jauh dibandingkan dengan ekspektasi saya diatas 0,32%.

Baca juga : Tren Kenaikan Harga Beras Berlanjut, Siantar Alami Deflasi di Oktober 2023

“Ada yang membedakan perhitungan inflasi pada bulan Maret kemarin. Dimana BPS menghitung komoditas cabai merah dan cabai rawit masih menyumbang inflasi. Meskipun saya menghitung cabai merah dan cabai rawit justru mengalami penurunan 1% hingga kurang dari 3%,” jelas Gunawan, Senin (1/4/24).

Menurutnya, perbedaan ini lumrah saja terjadi, karena pengambilan sampel di lapangan bisa diambil dari banyak tempat.

“Dan memang harga pangan pokok yang dijual tidak selalu sama antara satu pedagang dengan pedagang yang lainnya,” ujarnya.

REPORTER: