Monday, April 14, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Ratusan Visa Mahasiswa dan Peneliti Asing Dicabut AS

journalist-avatar-top
Minggu, 13 April 2025 11.46
ratusan_visa_mahasiswa_dan_peneliti_asing_dicabut_as

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio. (f: ist/mistar)

news_banner

Washington DC, MISTAR.ID

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio mengatakan bahwa lebih dari 300 visa mahasiswa hingga peneliti asing dari berbagai negara dicabut selama Maret 2025, dan sebanyak 525 visa telah dibatalkan selama 2025.

Beberapa kasus melibatkan tuduhan ekstrem, namun banyak juga yang dianggap sepele atau tanpa alasan jelas.

Pemimpin Asosiasi Pengacara Imigrasi Amerika, Jeff Joseph mengkritik pendekatan keras pemerintahan Donald Trump terhadap imigran, termasuk mahasiswa dan peneliti.

“Aturan yang sudah ada kini dipakai secara agresif, menciptakan ketakutan dan kekacauan, mendorong orang keluar dari AS tanpa proses hukum yang adil,” ujarnya, dilansir dari ABC News, Minggu (13/4/2025).

Kasus terbaru adalah pencabutan visa seorang peneliti asal Rusia di Harvard Medical School, Kseniia Petrova. Ia ditahan otoritas AS setelah kedapatan membawa embrio katak dari Prancis, tanpa mendeklarasikannya dalam formulir bea cukai.

Alih-alih dikenai denda, visa pertukarannya dicabut dan ia dibawa ke fasilitas tahanan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di Louisiana.

Pengacara Petrova, Greg Romanovsky, menyebut tindakan itu sebagai hukuman yang tidak sebanding. Ia menegaskan kliennya tidak berniat menyelundupkan material tersebut dan hanya melakukan kesalahan administratif.

Menanggapi ini, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan berdasarkan pesan yang ditemukan di ponsel Petrova, membuktikan ia memang berencana melewati bea cukai tanpa deklarasi.

Petrova kini menunggu sidang pada 9 Juni 2025 yang berpotensi deportasi ke Rusia. Romanovsky menyatakan kekhawatiran atas keselamatan kliennya jika dideportasi, mengingat Petrova dikenal vokal menentang invasi Rusia ke Ukraina. (abc/hm20)

REPORTER:

RELATED ARTICLES