Deli Serdang, MISTAR.ID
Minyak goreng kemasan subsidi dari pemerintah dengan merek dagang Minyakita mulai menghilang di pasar tradisional dan toko sembako di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.
Minyak goreng dalam bentuk kemasan yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp18 ribu per liternya ini sudah beberapa pekan sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya sudah berbeda dari harga jual yang ditetapkan sebelumnya.
Sejumlah konsumen sudah tidak bisa mendapatkan Minyakita. Mereka terpaksa beralih ke minyak goreng curah yang harganya lebih tinggi namun berkualitas rendah.
Baca juga:Minyakita Dijual di Atas HET, Kemendag Ungkap Modus Distributor Nakal
Akibat kelangkaan Minyakita, minyak goreng curah yang sebelumnya dijual Rp17.500 hingga Rp 18 ribu per liternya kini naik menjadi Rp18.500 hingga Rp20 ribu per liternya.
Salah seorang konsumen, Lia (42) mengaku kelangkaan Minyakita sudah terjadi sejak dua pekan lalu.
“Saya terpaksa kembali ke minyak goreng curah untuk jual gorengan karena Minyakita stoknya sudah tidak ada di pedagang,” bilang Lia saat membeli minyak goreng curah di kedai sembako Jalan Kartini Lubuk Pakam, pada Rabu (18/12/24).
Di Kecamatan Pantai Labu, Minyakita juga menghilang dari peredaran pedagang pasar tradisional.
Sejumlah pedagang mengaku sudah tidak mendapatkan distribusi Minyakita dan kelangkaan itu sudah terjadi hampir sebulan lamanya.
Baca juga:Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga MinyaKita yang Melampaui HET
Pedagang sembako Rita Sianipar mengatakan banyak konsumen yang masih mencari Minyakita, tapi sudah tidak ada stoknya.
“Akibat langkanya Minyakita, harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah jadi ikut naik,” ujar Rita pemilik grosir yang mengaku harga pengambilan Minyakita Rp17.500 per liternya.
Sejumlah pemilik grosir sembako di Kecamatan Tanjung Morawa menambahkan Minyakita merupakan minyak goreng dalam bentuk kemasan sederhana yang terjangkau harganya dan dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag), guna mempermudah masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan minyak goreng.
“Minyak goreng kemasan rakyat dengan harga yang disubsidi ini sebelumnya merupakan solusi atas tingginya harga minyak goreng di sejumlah daerah. Namun, sangat disayangkan keberadaannya kini sudah mulai menghilang di pasaran,” kata A Bun alias Muktar pedagang sembako di Tanjung Morawa, pada Rabu (18/12/24) sore. (sembiring/hm16)