9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Melirik Bisnis Thrifting, Si Barang Bekas yang Hasilkan Cuan Besar

MISTAR.ID
Thrifting sebenarnya bukan aktivitas baru. Di Tahun 1980-an hal ini sudah sangat hits di Sumatera Utara dengan istilah yang berbeda. Thrifting kerap kali dikaitkan dengan pakaian bekas bermerek yang dijual dengan harga miring alias murah.

Thrifting atau thrift artinya adalah penghematan atau cara dalam penggunaan uang dengan menghindari pemborosan.

Bisnis thrifting biasa diartikan sebagai usaha yang menjual barang-barang bekas, baik barang dari luar negeri mapun dari dalam negeri. Barangnya pun beragam, terdapat barang branded terkenal hingga barang yang biasa saja.

Trifting di Sumatera Utara dikenal dengan sebutan Monza alias Mongonsidi Plaza. Asal mulanya, barang bekas yang bermerk terkenal dari luar negeri itu dijual di Jalan Mongonsidi Kota Medan. Hingga dikenallah barang bekas yang diperjualbelikan disebut dengan ‘Monza’.

Baca juga:Suka Pakaian Bekas? Berikut Tips Mudah Membeli Baju Bekas

Di Jakarta ada banyak pasar Trifting seperti Pasar Senen, Pasar Baru, Pasar Kebayoran, Taman Puring. Bahkan melalui pasar online pun sudah dilakukan. Hingga akhirnya, penjualan baju bekas ditertibkan. Dan ini bukan hal yang baru juga dilakukan. Penjual dan pembeli baju bekas ini tumbuh subur.

Diluar dari persoalan larangan menjual baju bekas dari luar negeri, thrifting kini menjadi aktivitas yang sedang hits. Kamu bisa memanfaatkan momentum ini untuk membuka bisnis. Modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar sehingga bisnis ini juga cocok untuk anak muda yang baru ingin terjun ke dunia bisnis.

Produk thrifting tidak terbatas hanya pada pakaian saja. Ada cukup banyak produk yang bisa diperjualbelikan. Mulai dari pakaian, sepatu, sarung bantal dan seprei, bahkan jam tangan hingga pakaian dalam pun diperjualbelikan. Produknya selain bermerk, yang membuat para pembeli karena kualitasnya yang bagus dengan harga yang miring meskipun barang bekas.

Nah, untuk produk ini, tentunya dibutuhkan ketelitian agar kamu tidak kecewa jika ternyata kamu menemukan barang yang sudah sobek. Yah, namanya juga barang bekas, tentu penjualnya punya alasan mengapa menjualnya. Selain karena bosan, sudah rusak atau lainnya.

Dikarenakan harga produk ini lumayan miring, semisal harga Jacket yang bila dalam keadaan baru kamu harus merogoh kocek Rp1 juta, barang-barang secondhand ini bisa kamu beli dengan harga Rp100 ribu.

Kenapa harus thrifting?

Tentu bisnis-bisnis yang lain pun tidak kalah menguntungkan dan juga mempunyai target pasar. Lalu, kenapa harus bisnis thrifting

Thrifting adalah tren yang telah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu, tapi ternyata tren ini tidak termakan waktu. Bahkan kian hari thrifting semakin kekinian.

Banyak konsumen memutuskan membeli barang bekas karena produk-produk yang dijual biasanya dijual dengan harga yang pas di kantong, tapi tentunya konsumen tetap bisa mendapatkan produk yang menarik.

Selain itu, produk-produk seperti jam tangan dan perhiasan juga bisa kamu jual karena produk ini adalah produk yang tidak dimakan usia, sehingga kebutuhan akan produk tersebut akan terus ada sampai kapan pun.

Baca juga:Pemerintah Bisa Legalkan Impor Pakaian Bekas

Modal kecil dapat untung besar
Hanya dengan modal sebesar Rp1 juta, kamu sudah bisa mendapatkan satu karung pakaian bekas yang per pakaiannya bisa dijual mulai dari Rp25 ribu sampai Rp150 ribu.

Biasanya, dalam satu karung tersebut terdapat banyak pakaian bekas, mulai dari 50-100 pakaian secara acak. Jika kamu membeli satu karung dengan harga Rp1 juta dan berisikan 50 pakaian yang masing-masing kamu jual kembali dengan harga Rp50 ribu, maka kamu bisa mendapatkan kembali modal beserta untungnya sebesar Rp2,5 juta.

Banyak peminat
Bisnis thrifting cocok untuk generasi sekarang karena generasi saat ini kerap kali membeli barang secara impulsif dan senang mengikuti tren sehingga rela mengeluarkan sejumlah uang yang cukup banyak.

Namun, dengan hadirnya bisnis ini, bisa menjadi salah satu solusi atas masalah tersebut dimana para konsumen bisa mendapatkan produk branded dengan harga yang ramah di kantong.

Sekarang ini telah banyak platform online yang bisa mewadahi penjualan barang bekas sehingga kamu tidak perlu bingung lagi ketika akan memulai bisnis ini.(bbs/hm06)

Related Articles

Latest Articles