7.5 C
New York
Friday, April 19, 2024

Cuma Berdagang Lilin, Tiap Bulan Francisco Untung Rp 612 Juta

Jakarta, MISTAR.ID

Francisco Rivera mampu meraup keuntungan ratusan juta rupiah perbulan hanya dengan berdagang lilin. Produk buatannya dijual di platform e-commerce Etsy.

Sementara setiap harinya, pria asal Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) hanyar bekerja 20 menit. Selebihnya ia menghabiskan waktu mengejar karier di bidang musik.

Francisco mengaku dirinya memang terkadang harus bekerja ekstra selama dua jam untuk meneliti tren baru dan merancang desain produk baru.

Pada tahun 2023, toko online Rivera mencatatkan jumlah penjualan mencapai Rp 7,34 miliar per tahun. Jika dihitung per bulannya, ia mampu meraup penjualan rata-rata sekitar Rp 612,15 juta.

Baca juga: 4 Barang Impor di Bawah Rp 1,5 Juta yang Masih Bisa Dijual di E-Commerce

Awalnya pria 26 tahun ini bekerja paruh waktu di salah satu perusahaan bimbingan online Outschool. Namun, permintaan jasa terus menurun seiring dengan kembali normalnya aktivitas sekolah pasca pandemi COVID-19.

Rivera saat itu tak menyerah dengan keadaan, ia pun memutar otak untuk mencari penghasilan lebih. Pada kesempatan itu, ia menemukan video YouTube tentang bisnis sampingan print-on-demand. Video itu menggambarkan soal penjual dengan membuat desain untuk sejumlah produk seperti kaos hingga mug.

Pelaku usaha ini memasang desain di Etsy hingga Amazon, lalu ketika ada pesanan dari konsumen mereka mencetak desain sesuai permintaan. Untuk produknya, Rivera memilih lilin organik berwarna netral dengan desain-desain jenaka.

Dari penghasilannya itu Riveria memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai guru bimbel online pada Desember 2023. Apalagi, 30% sampai 50% hasil penjualannya adalah berbentuk profit.

“Saya menghasilkan lebih banyak dari yang pernah saya dapatkan, dan bekerja lebih sedikit dan mendapatkan gaji lebih besar,” katanya.

Baca juga; UU Ciptaker Gairahkan Industri e-Commerce

Menurut Rivera keunggulan model ini adalah risikonya yang sangat rendah. Biaya layanan Etsy adalah US$ 0,20 untuk mencantumkan suatu produk. Lalu ia meminjam akun Canva orang lain dengan versi Pro berharga US$ 120.

Bahkan ia mengaku sebenarnya alergi terhadap lilin. Namun, ia melihat ada tren baru dalam bisnis print-on-demand dan langsung memanfaatkannya.

“Saya tidak terlalu bersemangat menjual lilin. Saya sebenarnya alergi terhadap mereka,” tuturnya.

“Namun pada saat itu, lilin merupakan kategori baru dalam print-on-demand. Setelah menjelajahi katalog produk YouTube dan Printify, saya menyukai ide untuk membuat frasa cerdas untuk menggambarkan suatu produk, dan saya melihat banyak orang sudah menjual pakaian dan mug,” tutupnya. (detik/hm17)

Related Articles

Latest Articles