6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Spesialis Jantung Beberkan Pemicu Meninggal Ketika Tidur

Jakarta, MISTAR.ID

Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia yang begitu krusial penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi tubuh.

Hanya terkadang ada sejumlah kasus orang yang meninggal ketika tidur. Itu menyebabkan banyak orang bertanya-tanya perihal pemicunya. Situasi yang disebut sebagai penyebabnya adalah penyakit jantung, salah satunya henti jantung.

Henti jantung adalah kondisi kala listrik jantung berdenyut super cepat (lebih dari 300 denyut per menit). Itu memicu jantung stop memompa darah ke semua tubuh, hingga dapat meninggal dalam waktu kurang dari 10 menit.

Baca juga:Serangan Jantung Bisa Terjadi di Usia 20-an

Spesialis jantung dan pembuluh darah, Sunu Budhi Raharjo membeberkan peristiwa henti jantung memang paling banyak terjadi ketika malam dan dini hari. Mengapa demikian?

“Secara logika, ini ada kaitannya dengan saraf otonom dan simpatik parasimpatis, yang berhubungan dengan gangguan saraf,” paparnya dalam agenda temu media baru-baru ini.

“Tetapi secara persis kita tak tahu mengapa lebih dominan di malam hari. Namun peristiwanya banyak pada malam hari, misalnya sindrom Brugada,” kata Sunu menambahkan.

Dirangkum dari Cleveland Clinic, pada Jumat (12/4/24), sistem saraf otonom adalah bagian dari keseluruhan sistem saraf yang mengontrol fungsi otomatis tubuh yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Itu merupakan fase yang tidak dipikirkan dan dikelola oleh otak kala bangun atau tidur.

Baca juga:Kenali Pertanda dan Gejala Gagal Jantung

Di saraf otonom, ada 2 bagian lainnya yaitu sistem saraf simpatik dan parasimpatis. Saraf simpatik berfungsi menaikkan detak jantung dan mengencangkan otot agar bisa menanggapi stres dan bahaya dengan cepat.

Sedangkan sistem saraf parasimpatis merupakan bagian yang bekerja menurunkan detak jantung dan melemaskan otot-otot di tubuh. Apabila keduanya mengalami gangguan, dapat berefek pada irama jantung yang berujung henti jantung.

Selain itu, ada berbagai keadaan lain yang bisa mengakibatkan kematian saat tidur. Dilansir dari Very Well Health, yakni gagal jantung, serangan jantung, aritmia atau gangguan irama jantung, gagal jantung kongestif, stroke, henti pernapasan, trauma, tersedak dan epilepsi. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles