14.7 C
New York
Friday, April 12, 2024

Perdagangan Akhir Pekan, Rupiah, IHSG dan Emas Melemah Tipis

Medan, MISTAR.ID

Pemerintah akan merilis data cadangan devisa pada hari ini. Sementara itu, Amerika Serikat (AS) akan merilis data ketenagakerjaan di luar sektor pertanian yang akan menjadi penggerak pasar selanjutnya.

Sejauh ini data ketenagakerjaan AS diperkirakan akan melemah, yang bisa saja diterjemahkan sebagai kemungkinan bahwa tekanan laju inflasi di AS akan lebih melandai dibandingkan dengan sebelumnya.

Menurut amatan, Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin memburuknya data ketenagakerjaan AS akan menjadi kabar baik bagi pasar keuangan di tanah air.

“Meskipun sayangnya kinerja pasar keuangan di Tanah Air akan memasuki libur panjang di pekan depan. Sehingga tidak akan begitu berpengaruh besar bagi kinerja pasar keuangan di tanah air. Sementara untuk data cadangan devisa, penurunan yang tajam bisa berakibat pada tekanan lanjutan pada mata uang Rupiah,” jelas Gunawan, Jumat (5/4/24).

Baca juga:Faktor Teknikal, Pasar Keuangan Diproyeksikan Bergerak Mendatar

Sisi lain, mata uang Rupiah pada sesi perdagangan pagi ini mengalami pelemahan tipis di level 15.905 per US Dolarnya. Mata uang Rupiah melemah setelah dalam hampir satu pekan terakhir kerap ditransaksikan di atas 15.900 atau mendekati level 16.000 per US Dolar.
“Tekanan pada Rupiah belum terlihat mereda sekalipun ada kemungkinan bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan menurunkan besaran bunga acuannya,” imbuhnya.

Sementara itu, harga emas ditransaksikan melemah di level $2.273 per ons troy nya. Emas mengalami koreksi setelah sempat menyentuh $2.300 per ons troy. Meningkatnya tensi geopolitik telah mendorong kenaikan permintaan untuk emas. Dan salah satu pembeli terbesar untuk emas biasanya datang dari Bank Sentral. Pembelian dari Bank Sentral kerap membuat harga emas mengalami kenaikan yang signifikan,” pungkasnya. (anita/hm17)

Related Articles

Latest Articles