15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Tradisi Konsumsi Madu Berubah Menjadi Ajang Bisnis

Toba, MISTAR.ID

Jerni Kartika Manurung, warga Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba berhasil memanfaatkan peluang usaha dari sekedar minat keluarga mengkonsumsi madu asli, menjadi bisnis.

Madu asli kemasan ini sudah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dengan nama merk ‘Mauas’. Bisnis tersebut sudah mampu dipasarkan sampai ke mancanegara.

Jerni mengaku, ia bersama suami dan anak-anak awalnya hanya sekedar rutin mengkonsumsi madu untuk kesehatan dan daya tahan tubuh. Namun saat Indonesia dilanda pandemi covid 19, ia kemudian berpikir untuk memasarkan ke masyarakat.

Lulusan teknik kimia itu meyakini, madu berpeluang besar dijadikan bisnis karena memiliki kandungan, glycemic index (GI) yang aman bagi tubuh, kaya akan antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit, kandungan kalori yang seimbang untuk tubuh, mengandung karbohidrat untuk menambah energi, gula yang alami untuk penambah rasa, mengandung air untuk melembabkan tubuh dan kandungan mineral dan vitamin yang baik untuk metabolisme.

“Seluruh kandungan yang terdapat di dalam madu sangat berguna dan sangat dibutuhkan oleh setiap orang untuk kebugaran tubuhnya. Saat pandemi melanda, tidak ada salahnya menjual madu dengan memanfaatkan dunia digitalisasi,” kata Jerni, Jumat (22/12/2023).

Bisnis ini, kata Jerni, berawal dari tahun 2017. Untuk mendapatkan madu yang benar-benar asli, ia menghubungi peternak madu di Kabupaten Toba. Dengan kualitas yang baik, tentu setiap pelanggan tidak merasa kecewa, sebaliknya dapat memesan secara berkelanjutan.

“Ternyata semua tidak sia – sia, kerja keras tidak pernah membohongi hasilnya. Penjualan meningkat secara signifikan saat pandemi melanda, penjualan dari 10 juta mengalami peningkatan hingga 50 juta perbulannya, bahkan pemesanan datang dari mancanegara, karena dinilai dapat membunuh bakteri dan meningkatkan imun tubuh,” paparnya semangat.

Lanjut Jerni, kendati sesungguhnya keberhasilan yang diraihnya saat ini sempat mengalami kendala yaitu masalah finansial, karena madu asli yang dibeli dari peternak lebah dibandrol dengan harga yang tidak stabil, tergantung musim dan cuaca demikian juga jaringan promosi.

“Terimakasih dengan kehadiran PT. Inalum yang memberikan pinjaman sebesar 15 juta Rupiah dan selalu mengundang setiap ada bazar dan event – event di Toba, mereka juga kerap memberikan oleh – oleh produk madu ‘Mauas’ kepada tamu – tamu kehormatan suatu promosi yang menjanjikan,” ucapnya bersyukur.

Saat ini Jerni tidak hanya memproduksi madu kemasan saja, tetapi menambah variasi yang masih berbahan madu yaitu cemilan, kukis madu yang nikmat dan sehat serta aman untuk dikonsumsi keluarga.

Ibu rumah tangga yang kreatif itu memberi motivasi kepada masyarakat Toba untuk memanfaatkan setiap potensi peluang pasar , seiring ditetapkannya menjadi pariwisata super prioritas meningkatkan ekonomi dari sektor pariwisata dengan mengolah sesuatu, sebagai oleh – oleh yang dapat dinikmati wisatawan (pelancong) selain puas dengan alam puas juga dengan kuliner dan souvenir orang Batak. (Nimrot/hm17)

Related Articles

Latest Articles