Wednesday, May 28, 2025
home_banner_first
EKONOMI

BEI Sumut: Pasar Modal Jadi Pilihan Utama, Investasi Mulai Rp10 Ribu

journalist-avatar-top
Senin, 26 Mei 2025 15.27
bei_sumut_pasar_modal_jadi_pilihan_utama_investasi_mulai_rp10_ribu

Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, Muhammad Pintor Nasution, menyampaikan bahwa BEI merupakan wadah yang mempertemukan pemilik dana dengan perusahaan yang membutuhkan pendanaan. (f:amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Pintor Nasution, menyatakan bahwa saat ini pasar modal merupakan pilihan utama dalam berinvestasi, bukan lagi sekadar alternatif. Ia menyebut, investasi bisa dimulai dari hanya Rp10.000.

"Untuk investasi reksa dana dapat dimulai dari Rp10.000, membuka rekening saham dari Rp100.000, dan obligasi dengan pembelian awal sebesar Rp1.000.000," ujarnya dalam acara Kick Off Bulan Literasi Keuangan di Four Points by Sheraton Medan, Jalan Gatot Subroto No. 395, Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Senin (26/5/2025).

Pintor menambahkan bahwa produk investasi sangat beragam, seperti emas, saham, properti, hingga pasar modal. Namun, semua jenis investasi memiliki risikonya masing-masing.

“Dalam prinsip ekonomi, semakin tinggi risiko, maka potensi imbal hasil (return) juga semakin besar,” ungkapnya.

Untuk pasar modal, lanjutnya, terdapat beberapa instrumen yang bisa dipilih, yakni saham, reksa dana, dan obligasi. Ia menekankan bahwa pasar modal merupakan investasi jangka panjang, bukan sarana mendapatkan keuntungan secara instan.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap investasi bodong. “Kasus terbanyak terjadi di luar Kota Medan, dan pelakunya sering kali justru adalah keluarga atau orang terdekat,” ucap Pintor.

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa BEI berfungsi sebagai penghubung antara pemilik dana dan perusahaan yang membutuhkan pendanaan untuk ekspansi bisnis.

“Perusahaan yang membutuhkan dana biasanya sedang melakukan ekspansi untuk mengembangkan usaha agar menjadi lebih besar,” tuturnya.

Menurutnya, perusahaan yang melakukan ekspansi umumnya berstatus Tbk (terbuka). Saat ini, terdapat 956 perusahaan Tbk di Indonesia, dengan 12 di antaranya berasal dari Sumatera Utara. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring waktu.

Beberapa perusahaan terbuka dari Sumut yang tengah melakukan ekspansi antara lain Bank Mestika, Rumah Sakit Royal Prima, Rumah Sakit Murni Teguh, PT Mark Dynamics, Mahkota Group, Toba Surimi Industries, dan PT Maja Agung Latexindo.

Pintor menambahkan, saat ini terdapat 93 perusahaan sekuritas di Indonesia, dan 23 di antaranya memiliki kantor cabang di Kota Medan yang berada di bawah koordinasi BEI. (amita/hm17)

REPORTER: