Petani Ubi di Deli Serdang Biarkan Lahannya Ditumbuhi Belukar


Petani ubi kayu di Deli Serdang mengaku rugi dengan harga penjualan ke pabrik tapioka. Sehingga sebagian petani membiarkan lahannya ditumbuhi belukar. (f:sembiring/ mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Para petani ubi di wilayah Kabupaten Deli Serdang membiarkan lahannya ditumbuhi belukar.
Mereka mengeluhkan harga jual ubi ke pabrik tapioka yang anjlok sudah berlangsung beberapa bulan terakhir.
Menurut keterangan para petani, mereka mengalami kerugian karena besarnya biaya perawatan tanaman dan pupuk, yang tidak sebanding dengan hasil penjualan.
"Parah kali anjloknya saat ini. Harga jual ke pabrik hanya Rp750 per kilogram. Normalnya antara Rp1.000 sampai Rp1.150. Turun drastis kali," kata Riswan, salah satu petani ubi di Kecamatan Lubuk Pakam, Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga: Petani Ubi di Tamora Dianiaya Preman Kampung
"Kek mana petani bisa maju, untuk harga jualnya saja sangat tipis keuntungan jika dihitung dari biaya produksi mulai modal tanam dan perawatan," ujar Riswan lebih lanjut.
Hal senada disampaikan Surip, petani ubi asal Galang, yang sudah puluhan tahun menanam komoditas tersebut. Lahan yang dikelolanya seluas 2 hektar, sebagian lahan sendiri dan sebagiannya lagi menyewa lahan tetangga.
"Kita bertani tentunya mengharapkan hasil. Itu ditentukan dari modal produksi dan hasil jual. Kalau produksi menyangkut biaya perawatan tanaman, pupuk, pestisida bisa dapat harga murah, dan hasil panen juga setimpal tidak terlalu murah dan tidak juga terlalu mahal," tuturnya.
"Harga juga Rp1.000 per kilogram itu sudah dikatakan lumayan, tapi kalau sudah berada di bawahnya dengan kondisi saat ini, tipis sekali atau hanya capeknya saja," ujarnya mengakhiri. (sembiring/hm27)