13.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

TNI-Polri Duduki Distrik Paro Nduga Usai Pembakaran Pesawat Susi Air

Papua, MISTAR.ID

Aparat TNI-Polri disebut telah menduduki Distrik Paro, Nduga, Papua pasca aksi pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan pilot pesawat Kapten Philips M oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (7/2/23) lalu.

“Aparat TNI-Polri sudah menduduki Paro,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman saat dihubungi, Selasa (14/2/23). Distrik itu belakangan juga disebut telah kosong dan tidak dihuni masyarakat. Beberapa waktu belakangan ratusan masyarakat dievakuasi ke daerah lain.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kodam, evakuasi dimulai sejak Rabu (8/2/23). Ada 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro yang dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri ke Distrik Kenyam, Nduga.

Baca juga: Pilot Susi Air Belum Ditemukan, Ratusan Warga Paro Nduga Papua Mengungsi

Setelahnya, tim gabungan mengevakuasi 25 warga menggunakan helikopter ke Distrik Kenyam pada Jumat (13/2/23). Kemudian pada Sabtu (11/2/23), sebanyak 33 masyarakat juga dievakuasi. Mereka dievakuasi setelah berjalan melintasi hutan dari kampungnya di Paro.

Teranyar pada Senin (13/2/23), Tim Gabungan TNI Polri kembali mengevakuasi 167 masyarakat. Di sisi lain, tepat sepekan peristiwa pembakaran itu, nasib pilot Susi Air Kapten Philips M masih tanda tanya.

Pada awal peristiwa, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. Milisi itu disebut aparat Indonesia dengan sebutan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya,” demikian keterangan dari Juru Bicara Komnas
TPNPB-OPM Sebby Sambom, Selasa.

Baca juga: Pilot Susi Air yang Dibakar Masih Belum Ditemukan Setelah 4 Hari

Sementara pada Kamis (9/2/23), Panglima TNI Laksamana Yudo mengatakan pihaknya belum bisa menentukan keberadaan pilot pesawat. Ia menyebut saat peristiwa terjadi tidak ada saksi mata yang melihat.

“Karena dari awal kita gak ada saksinya di situ, saat dibakar kemudian dia (pilot) larinya kemana, lari sendiri atau dibawa, ini sampai sekarang belum ada info, makanya saya juga belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB,” kata Yudo saat itu. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles