23.1 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Tanjung Pinggir 2 Kali Gagal Dioperasikan, Ini Kata Pengusaha dan Awak Bus

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Terminal Tanjung Pinggir di Kota Pematang Siantar telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersamaan dengan Terminal Amplas Kota Medan. Seiring dengan peresmian tersebut, pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyampaikan permohonan dukungan pengelolaan terminal kepada pihak Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar.

Permohonan dukungan yang pertama, adalah agar akses jalan dari Simpang AMD (di Jalan Medan, red) menuju terminal diperbaiki. Kedua, LPJU (Lampu Penerangan Jalan Umum)-nya diaktifkan karena mati total. Dan ketiga, agar akses jalan dari terminal menuju Jalan Pdt J Wismar diperbaiki. Yang keempat, agar pool-pool yang ada di Parluasan diplotkan di Terminal Tanjung Pinggir.

Demikian 4 permohonan dukungan dari pihak Kemenhub yang dibacakan Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Pematang Siantar, Julham Situmorang, dalam rapat bersama Komisi III DPRD, Senin (13/2/23) kemarin.

Baca juga: Optimalisasi Pengoperasian Terminal Tanjung Pinggir, DPRD Minta Perbaiki Akses Jalan dan Penerangan

Permohonan dukungan poin yang pertama, kedua dan ketiga, mendapat respon yang baik dari para awak Bus. Namun, poin yang keempat, masih dinilai kurang pas. Seperti disampaikan Mandor Karya Agung, Henri Sinaga ketika ditemui MISTAR.ID dan dimintai tanggapan dan sarannya terkait permohonan pihak Kemenhub, Selasa (14/2/23) pagi.

“Kalau dipindahlah semua angkutan yang ada di Parluasan ini ke (Terminal Tanjung Pinggir) sana, apakah muat semuanya di sana? Jadi, maunya fasilitas yang ada di dalam terminal itu juga harus dibenahi seiring perbaikan akses jalan masuk dan keluar,” tutur pria yang akrab disapa Pak Angle tersebut.

Hal senada juga disampaikan Mandor Bus Eldivo, M Damanik yang ditemui secara terpisah di kawasan eks Terminal Suka Dame. “Mana muat kalau angkutan yang ada di Parluasan ini dipindah ke sana semua. Kalau muat pun pasti bersempit-sempit dan akan menimbulkan
kesan semrawut,” ujar Damanik yang ditemui di seputaran loket Eldivo.

Pada kesempatan itu, Damanik berharap, agar penerapan peraturan dalam pengoperasian Terminal Tanjung Pinggir harus tegas. “Jangan nanti Eldivo harus masuk, sementara bus lain diperbolehkan tidak masuk terminal. Artinya penerapan aturan itu jangan tebang pilih, dan setiap bus yang melanggar aturan harus ditindak,” tegasnya.

Ketika disinggung mengenai pengoperasian terminal di Kota Pematang Siantar yang telah dua kali gagal sebelumnya dan ditanya apa sarannya untuk memaksimalkan pengoperasian terminal tersebut, Damanik menyarankan agar Jalan Lingkar Luar atau Outer Ring Road
segera diselesaikan pembangunannya.

Baca juga: Setelah Diresmikan Presiden, Terminal Tipe A Tanjung Pinggir Belum Sepenuhnya Beroperasi

“Memang dua kali pernah gagal, kalau boleh jangan terulang lagi. Supaya maksimal, pembangunan outer ring road harus disegerakan, untuk mendukung pengoperasionalan terminal tersebut,” ujar Damanik yang juga berpesan agar fasilitas yang ada di terminal tersebut dibenahi.

Kemudian, lanjut Damanik, pihak pengelola terminal harus mampu menciptakan rasa nyaman kepada setiap warga yang datang ke terminal. “Kalau masih takutnya orang datang ke sana, udahlah, tak jadi itu. Jadi kalau boleh, dibuatlah di sana pos polisi. Baru, jangan ada kedai tuak di sana. Biar agak nampak elit, ya kan,” katanya menyarankan.

Pengusaha Bus PMS, Jhon Jawak yang dikonfirmasi via pesan aplikasi Whats App (WA) ketika ditanya terkait pemindahan pool ke Terminal Tanjung Pinggir, mengatakan pihaknya akan tetap mengikuti program dari Kemenhub selaku pengelola terminal. “Kita ikuti aja apa program dari kementerian. Supaya Siantar kita ini teratur,” ujarnya singkat. (ferry/hm09)

Related Articles

Latest Articles