15 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Banjir dan Badai Tewaskan 16 Orang di California

Jakarta, MISTAR.ID

Sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat banjir dan badai yang menerjang California, Amerika Serikat (AS), dalam beberapa hari terakhir.

Gubernur California, Gavin Newsom mengatakan, badai dan banjir ini merenggut korban lebih banyak dari kebakaran selama dua tahun belakangan.

Beberapa kematian itu dilaporkan di sejumlah media lokal. Los Angeles Times melaporkan bahwa dua pengendara motor tewas dalam tabrakan di Bakersfield. Kecelakaan itu terjadi karena satu pohon roboh akibat badai.

Baca Juga:Banjir Besar Hantam Australia Barat Laut, Warga Diangkut Helikopter Militer

Selain itu, beberapa media lokal juga memberitakan bahwa pihak berwenang menghentikan pencarian seorang anak berusia lima tahun karena aliran air begitu deras dan berbahaya bagi para penyelam penyelamat.

Fox News melaporkan bocah itu berhasil kabur ketika ia dan ibunya terjebak di dalam mobil yang terkepung banjir. Ibunya sendiri saat ini sudah diselamatkan.

Sementara tim penyelamat berjibaku mencari korban, para warga masih harus menghadapi terpaan badai dan hujan lebat yang memicu banjir di berbagai titik di California.

Akibat badai dan banjir ini, aliran listrik ke 160 ribu rumah di California terputus. Sejumlah tempat bisnis di California pun terpaksa beroperasi tanpa listrik, Selasa (10/1/23).

Di tengah kekacauan ini, badai diperkirakan masih akan menerjang sejumlah kawasan utara California dengan curah hujan mencapai 18 cm.

Layanan Cuaca Nasional AS (National Weather Service/NWS) menggambarkan badai ini sebagai penyiksaan tiada henti terhadap sungai.

Di daerah tempat rumah Pangeran Harry dan Meghan Markle berdiri, Montecito, hujan lebat juga masih terus mengguyur, memicu ancaman longsor. Pemerintah setempat lantas memerintahkan evakuasi warga.

Baca Juga:4.800 Hektar Hutan Terbakar di California AS, Darurat Panas Diberlakukan

“Karena pegunungan ada di sini, ketika hujan deras, alirannya sangat kencang. Situasi jadi berbahaya dalam waktu cepat,” ucap seorang warga Montecito, Daniel DeMuyer seperti dikutip media, Rabu (11/1/23).

Inilah harga yang harus dibayar untuk tinggal di tempat yang sangat indah. Ketika hujan seperti ini, banyak kehancuran.

Meski tinggal di kawasan dengan pemandangan indah, warga di Montecito memang hidup dalam bayang-bayang bencana alam mematikan.

Pada Januari 2018 lalu, hujan lebat menyebabkan longsor sehingga lumpur dan batu berjatuhan ke kota itu, menewaskan 23 orang. Para warga kini takut malapetaka itu terulang.(cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles