9.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Jenderal Norwegia: 180.000 Tentara Rusia Tewas atau Terluka di Ukraina

Oslo, MISTAR.ID

Panglima Militer Norwegia Jenderal Eirik Kristoffersen mengatakan sekitar 180.000 tentara Rusia tewas atau pun terluka di Ukraina sejauh ini.

Sedangkan angka untuk Ukraina adalah 100.000 korban militer dan 30.000 warga sipil tewas. Estimasi jumlah korban perang ini dirilis Jenderal Kristoffersen pada Minggu (22/1/23).

“Kerugian Rusia mulai mendekati sekitar 180.000 tentara yang tewas atau terluka,” katanya dalam sebuah wawancara dengan TV2, tanpa merinci bagaimana jumlahnya dihitung.

Baca Juga:Rusia Copot ‘Jenderal Armageddon’ Komandan Perang di Ukraina

Norwegia, negara yang berbatasan dengan Rusia, telah menjadi anggota NATO sejak didirikan pada tahun 1949.

“Kerugian Ukraina mungkin lebih dari 100.000 tewas atau terluka. Selain itu, Ukraina memiliki sekitar 30.000 warga sipil yang tewas dalam perang yang mengerikan ini,” imbuh jenderal Norwegia itu, seperti dikutip AFP, Senin (23/1/23).

Moskow dan Kiev belum memberikan laporan yang dapat diandalkan untuk kerugian mereka selama berbulan-bulan. Pada bulan November, Ketua Gabungan Kepala-Kepala Staf Militer Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley mengatakan lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas atau terluka.

Baca Juga:AS Kirim Pertahanan Rudal Patriot, Perang Ukraina Vs Rusia Semakin Panas

Menurutnya, jumlah yang sama juga diderita pihak Ukraina. Angka-angka itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

“Meski mengalami kerugian besar, Rusia dapat melanjutkan (perang ini) untuk waktu yang cukup lama,” kata Kristoffersen, mengutip mobilisasi Moskow dan kapasitas produksi senjata.

“Yang paling mengkhawatirkan adalah apakah Ukraina akan mampu menjaga Angkatan Udara Rusia keluar dari perang,” imbuh dia.

Baca Juga:Perang Ukraina: AS Sebut Iran Pendukung Militer Utama Rusia

Sejauh ini mereka telah mampu bertahan berkat pertahanan anti-pesawat Ukraina. Sebagian besar serangan Rusia dalam beberapa bulan terakhir dilakukan oleh rudal jarak jauh.

Jenderal Norwegia itu juga menyerukan pengiriman cepat tank tempur ke Ukraina, yang sejauh ini ditahan, terutama oleh Jerman.

Baca Juga:Perang Ukraina, G7 dan Sekutu Sepakati Pembatasan Harga Minyak Rusia

“Jika mereka akan menyerang di musim dingin, mereka (Ukraina) membutuhkannya dengan cepat,” tambah Kristoffersen.

Meskipun ada permintaan mendesak dari Ukraina dan beberapa negara Eropa, Berlin pada Jumat menolak untuk memasok tank Leopard ke Kiev. Tank-tank berat ini hadir di jajaran beberapa negara Eropa lainnya, termasuk Norwegia, tetapi pengiriman mereka ke Ukraina secara teori tunduk pada lampu hijau Jerman. (sindo/hm14)

Related Articles

Latest Articles