7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Hadapi Topan Noru, Vietnam Evakuasi 400.000 Warga

Hanoi, MISTAR.ID

Vietnam mendesak lebih banyak orang untuk mengungsi, Selasa (27/9/22) ketika Topan Noru yang semakin intensif melanda negara Asia Tenggara itu. Noru menyebabkan sedikitnya delapan kematian dan banjir yang meluas di Filipina.

Sekitar 400.000 warga Vietnam tengah diupayakan untuk dievakuasi oleh pemerintah setempat. Sedangkan topan yang baru saja menghantam Filipina, diperkirakan akan diperkuat dengan kecepatan angin yang mencapai 183 kilometer per jam pada Selasa malam.

Badan Meteorologi Filipina, menambahkan bahwa Noru diperkirakan akan mendarat di Vietnam, Rabu (28/9/22) sebelum melemah dan pindah ke Thailand.

Baca Juga:Presiden Filipina Perintahkan Distribusi Bantuan ke Daerah yang Dilanda Topan, Lima Dilaporkan Tewas

Topan tersebut memaksa bandara di Vietnam ditutup, menyebabkan gangguan perjalanan. Sementara ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka,

Kecepatan angin mencapai dari 134 kilometer per jam hingga 149 kilometer per jam pada Selasa pagi, kata badan meteorologi.

“Kami tidak punya banyak waktu lagi. Badai semakin intensif sehingga respons kami harus lebih kuat dan lebih cepat,” kata Perdana Menteri Pham Minh Chinh pada pertemuan tanggap darurat bencana, Selasa (27/9/22).

“Evakuasi harus dilakukan sesegera mungkin dengan prioritas utama adalah nyawa dan aset masyarakat,” imbuh PM Pham seperti dikutip media.

Otoritas penerbangan Vietnam menutup sembilan bandara di seluruh negeri mulai Selasa, memaksa ratusan penerbangan domestik dan internasional dibatalkan. Sementara sekitar 270.000 personel militer telah disiagakan.

Baca Juga:Topan Shaheen Tewaskan 3 Orang di Oman

Daerah yang paling parah terkena dampak diperkirakan adalah provinsi tengah Quang Ngai, rumah bagi kilang minyak Dung Quat, dan Quang Nam, rumah bagi situs Warisan Dunia Hoi An, kata badan meteorologi.

Dalam perkembangan terbaru, Provinsi Quang Nam mengevakuasi lebih dari 133.000 penduduk. Sementara rekaman dari media pemerintah VTV menunjukkan orang-orang membentengi rumah mereka dengan batu bata dan karung pasir.

Pihak berwenang berlomba untuk mengamankan daerah penghasil kopi negara itu di utara wilayah Dataran Tinggi Tengah.

Di Filipina, di mana badai kategori 3 mendarat pada Minggu malam, pihak berwenang mengatakan sedikitnya delapan orang tewas, sekitar 74.000 berlindung di pusat-pusat evakuasi, dan banyak lagi yang dibiarkan tanpa listrik.

Rekaman dari penyiar lokal menunjukkan personel polisi menebang pohon tumbang yang menghalangi jalan di Provinsi Quezon, dan penduduk memilah-milah puing-puing dengan tangan mereka. Pekerja bantuan mendistribusikan barang-barang bantuan dan makanan di masyarakat pesisir, menurut rekaman yang disiarkan di saluran Youtube DZRH.

Baca Juga:Topan Kompasu dan Banjir di China Tewaskan 15 Orang

Menurut data Pemerintah Filipina, Topan Noru, badai terkuat yang melanda Filipina tahun ini, juga merusak tanaman senilai 1,53 miliar peso.

“Masih ada daerah yang banjir,” kata Daniel Fernando, gubernur Provinsi Bulacan di utara ibu kota, kepada DZRH. Sawah yang hampir siap panen rusak parah.(medcm/hm12)

Related Articles

Latest Articles