6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Pesawat Pendarat Swasta AS Tembus Orbit di Seputar Bulan

Cape Canaveral, MISTAR.ID

Rabu (21/2/24) pesawat pendarat swasta Amerika Serikat mencapai Bulan dan meluncur ke orbit rendah, sehari sebelum berlabuh di permukaan abu-abu dan berdebu.

Informasi dari Associated Press, pendaratan yang mulus itu akan memboyong AS kembali dalam misi ke Bulan untuk pertama kalinya sejak astronaut NASA menutup program Apollo pada tahun 1972.

Apabila sukses, perusahaan tersebut akan sebagai perusahaan swasta pertama yang berhasil melakukan pendaratan di Bulan.

Baca juga:Ini Penyebab Sejumlah Negara Ingin Mendarat di Bulan

Dikeluarkan minggu lalu, pendarat Intuitive Machines meluncurkan mesinnya ke sisi belakang Bulan ketika tidak bersentuhan dengan Planet Biru.

Pengendali penerbangan di kantor pusat perusahaan di Houston harus menantikan hingga pesawat itu muncul untuk mengetahui apakah pendaratnya berlokasi di orbit atau meluncur tanpa tujuan.

Mesin Intuitif mengkonfirmasi pendaratnya disebut Odysseus memutari Bulan dengan eksperimen dari NASA dan klien lainnya. Pendarat ini adalah bagian dari program NASA untuk memulai bisnis Bulan. Badan antariksa membayar 118 juta dollar untuk melakukan eksperimen dalam misi itu.

Pada Kamis (22/2), pengendali bakal menurunkan orbit dari kurang dari 60 mil (92 kilometer) menjadi 6 mil (10 kilometer), sebuah manuver krusial yang terjadi lagi di sisi jauh Bulan sebelum turun di dekat kutub selatan Bulan.

Baca juga:Temuan Puing Pesawat Alien di Dasar Samudra oleh Peneliti Harvard

Itu merupakan lokasi tidak pasti untuk mendarat dengan kawah dan tebingnya, hanya dinilai menjadi kawasan utama bagi para astronaut karena kawah dipercayai menampung air beku.

Bulan dipenuhi puing-puing dampak pendaratan yang tak berhasil. Sejumlah misi bahkan tidak pernah sampai sejauh itu.

Perusahaan Negara Paman Sam lainnya, Astrobotic Technology berupaya mengirim pendarat ke Bulan pada bulan lalu, namun gagal sampai di sana akibat kebocoran bahan bakar. Pendarat yang lumpuh itu roboh kembali ke atmosfer dan terbakar di Pasifik. (krj/hm16)

Related Articles

Latest Articles