11.3 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Hanya 28 Persen Warga AS yang Setuju TikTok Diblokir

Washington DC, MISTAR.ID

Pemerintah Amerika Serikat sedang mengupayakan pengesahan sebuah rencana undang-undang yang berpotensi menghalangi akses ke TikTok. Namun, menurut hasil survei firma riset pasar Savanta, hanya sekitar 28% warga AS yang setuju pemblokiran TikTok.

Survei ini melibatkan 2.000 responden dewasa AS yang diadakan pada 19-25 Maret 2024, tak lama setelah RUU tersebut disahkan oleh Kongres AS.

Setelah disetujui oleh Kongres, RUU tersebut akan diajukan ke Senat AS. Jika disetujui, pemerintah AS akan memaksa ByteDance untuk menjual bisnis TikTok di AS kepada perusahaan AS. Jika ByteDance menolak atau tidak dapat menjual TikTok dalam waktu enam bulan, maka aplikasi tersebut akan diblokir di AS.

Survei yang dilakukan oleh Savanta juga menunjukkan sekitar 60% responden menyatakan bahwa ‘teman mereka’ akan tetap menggunakan TikTok meskipun ada pembatasan, yang menandakan bahwa mereka mungkin akan mencari cara untuk menghindari pemblokiran tersebut.

Baca juga: Kronologi Tiktok Terancam Diblokir di AS

Jika TikTok diblokir, sebagian besar responden survei mengungkapkan bahwa mereka kemungkinan akan lebih banyak menghabiskan waktu di platform media sosial pesaing seperti YouTube (34%) dan Instagram (30%).

Sementara itu, sekitar 69% warga AS menyatakan bahwa TikTok dan platform media sosial lainnya harus meningkatkan upaya untuk melindungi data pribadi pengguna, termasuk dari campur tangan pemerintah asing.

Lebih lanjut, 59% responden berpendapat bahwa platform media sosial harus lebih aktif dalam mengatasi konten yang dapat membahayakan pengguna di platform mereka, baik berupa ujaran kebencian maupun gambar yang merugikan.

Tidak hanya itu, 46% responden juga menyatakan keprihatinan mereka tentang potensi pengaruh media sosial terhadap hasil pemilihan umum.

Baca juga: Mau Diblokir di AS, TikTok Kembangkan Aplikasi Baru

Ethan Granholm, seorang analis riset di Savanta, menyatakan bahwa kaum muda, yang dianggap memiliki peran penting dalam hasil pemilu presiden sangat menentang pembatasan akses ke TikTok.

“Meskipun TikTok saat ini mendapat dukungan publik, mereka harus menyadari adanya kekhawatiran nyata terkait penggunaan data pribadi, dan sebagian pengguna bahkan telah mengurangi penggunaan aplikasi tersebut sebagai respons,” kata Granholm, Senin (1/4/24). (detik/hm20)

Related Articles

Latest Articles