Beijing, MISTAR.ID
Setelah berhasil mengkloning monyet chimera beberapa waktu lalu, kini China kembali mengkloning kucing. Kelahiran kucing jantan ini, dengan berat 141 gram, terjadi secara alami setelah 69 hari masa kehamilan yang dijalani oleh seorang pengganti di Qingdao, provinsi Shandong, Senin (27/11/23).
Kloning kucing berbulu jingga ini merupakan hasil kerja sama antara para peneliti dari Universitas Pertanian Qingdao dan perusahaan swasta Qingdao PanGene Technologies Co.
Pencapaian ini menandai bahwa Tiongkok telah berhasil meraih kemandirian dalam teknologi kloning hewan. Dan, akan mengurangi ketergantungan pada impor peralatan dan reagen dari luar negeri yang sebelumnya sangat diperlukan dalam proses kloning.
Bukan hanya sebagai pencapaian ilmiah, kelahiran kucing oranye ini juga memiliki dampak strategis pada posisi global Tiongkok dalam industri kloning hewan.
Baca juga: Kloning Antibodi untuk Pengobatan Covid-19
Sebelumnya, proses kloning hewan di Tiongkok banyak bergantung pada impor peralatan dan fasilitas dari Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Namun, dengan berhasilnya proyek ini, Tiongkok menunjukkan kemampuannya dalam membangun rantai industri kloning hewan secara mandiri.
“Keberhasilan kelahiran kucing oranye hasil kloning juga menunjukkan bahwa Tiongkok telah berhasil mengatasi tantangan dalam hal kemandirian teknologi, sebuah langkah penting untuk menjadi pemimpin dalam penelitian dan pengembangan di bidang kloning hewan,” kata Zhao Minghui, professor di Universitas College of Life Sciences, dalam sebuah wawancara di China Daily.
