Medan, MISTAR.ID
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Parsadia) Cabang Medan, Syafruddin Ritonga bahwa Indonesia menduduki posisi kelima terbesar penderita diabetes di dunia setelah China, India. Bahkan diprediksi pada 2035, Indonesia akan menempati peringkat nomor satu penderita diabetes.
“Maka kami dari Parsadia melakukan jemput bola agar bisa menekan angka kasus ini. Kalau di Sumut saat ini angka penderita diabetes juga cukup meningkat apalagi di Medan. Penyebabnya yakni karena pola makan yang salah dan pola hidup yang salah,” jelasnya, Rabu (15/11/23).
Jemput bola yang dilakukan melalui edukasi setiap minggu di pemerintahan dan juga pihak swasta. Biasanya melakukan pengecekan kadar gula darah secara gratis.
Baca Juga:Â Diperlukan Kontrol Pemerintah Dalam Menekan Angka Diabetes pada Anak-anak
“Di sana juga kita berupaya bagaimana mengenai pencegahan dan penanganan diabetes ini secara dini. Terutama target kita ke Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bisa ikut menjadi garda terdepan untuk bisa mengedukasi masyarakat,” ungkapnya.
Dari data di Dinas Kesehatan Provinsi Sumut sendiri untuk angka kasus diabetes khusunya diabetes melitus tercatat 126 ribu lebih atau 21,4% dari peserta penyakit tidak menular yang ada di Sumut.
Terpisah, pemerhati kesehatan masyarkat Sumut, Prof Umar Zein menuturkan bahwa data prevalensi kasus diabetes secara nasional ada pada 13-15%.
“Bila angka di Sumut ada 21,4% tentunya ini lebih tinggi dari nasional. Satu dari sepuluh orang juga pasti mengalami diabetes. Masalahnya mereka yang terkena diabetes tidak terdiagnosis karena belum menimbulkan gejala. Maka perlu dilakukan skrining untuk mengetahui apakah seseorang terkena diabetes ini,” pungkasnya. (Anita/hm22)
