Jakarta, MISTAR.ID
Menanti kelahiran si buah hati ke dunia merupakan momen yang dinanti-nantikan para orang tua dan keluarga.
Hanya beragam kejadian di luar dugaan pastinya tidak bisa dihindari, termasuk juga keguguran.
Keguguran atau spontaneous abortion merupakan akhir kehamilan tak terduga yang lazimnya terjadi pada usia janin kurang dari 20 minggu. Apabila keguguran terjadi, umumnya akan menimbulkan perdarahan bagi ibu hamil (bumil).
Baca juga:Wanita yang Sering Keguguran Lebih Berisiko Terkena Stroke
Novan Satya Pamungkas sebagai Dokter Spesialis Obgyn di Rumah Sakit (RS) Pondok Indah Jakarta Barat menerangkan, pemicu keguguran pada kehamilan bukan hanya dari sang ibu saja. Para suami juga dapat sebagai penyebab, hingga genetik yang diturunkan pada bakal bayi.
“Penyebab keguguran itu pasti tidak dari wanita saja, namun jika kita telusuri data, alasan keguguran kedua terbesar adalah kelainan genetik di janin,” sebutnya pada media briefing di Jakarta, Selasa (20/2/24).
“Janinnya itu gak normal akibat kelainan genetik. Bukan berarti bapak atau ibunya ada masalah genetik. Bisa jadi spermanya atau sel telurnya jelek, bertemu ya (keguguran),” sambungnya.
Baca juga:Pentingnya Cek Kesehatan Gigi Pada Ibu Hamil, Ini Alasannya
Menurut Novan, keguguran pada bumil mempunya berjibun memiliki latar belakang permasalahan. Bukan hanya terpaut pada sang ibu, karena bisa saja alasannya memang tak diketahui.
“Sayangnya capa kali susah membuktikan apakah memang keguguran efek kelainan genetik atau tidak,” paparnya.
Sementara itu, keguguran karena kelelahan beraktivitas juga bukan penyebab utama mengapa seorang bumil mengalaminya. Karena, jika dikaji lebih dalam, mungkin akan mendapati penyebab pastinya.
Baca juga:Pentingnya Skrining HIV/AIDS Pada Ibu Hamil, Cegah Penularan ke Bayi
“Sebenarnya tidak, ibu (hamil) keletihan itu mitos. Apabila diteliti lebih dalam itu pasti ada penyebabnya,” kata Novan.
Dirinya menyampaikan informasi mengenai tanda-tanda keguguran yang perlu diwaspadai bumil, seperti kram dan nyeri di perut bagian bawah, keluarnya cairan dari vagina, tidak lagi mengalami gejala kehamilan, sakit punggung dan kontraksi. (mdcm/hm16)
