6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Dahulu, Kebaya Janggan Dipakai untuk Menyembunyikan Keris

MISTAR.ID

Seiring rilisnya film Gadis Kretek, penampilan Dian Sastro yang menggunakan kebaya menjadi pusat perhatian. Setelah ditelusuri, Kamis (9/11/23), kebaya yang digunakannya disebut dengan kebaya janggan.

Model kebaya ini pertama kali muncul pada sekitar tahun 1830-an, mendekati akhir Perang Diponegoro. Ratna Ningsih, istri Pangeran Diponegoro, sering mengenakan kebaya ini untuk menyembunyikan patrem atau senjata keris putri di baliknya saat mendampingi suaminya dalam pertempuran melawan penjajah Belanda.

Desain kebaya janggan terinspirasi dari model seragam militer Eropa pada masa itu, dengan kerah yang tinggi dan menutupi leher tanpa kancing. Hal ini membuat kebaya janggan memiliki tampilan berbeda dari kebaya biasa.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Hari Kebaya Nasional

Kebaya janggan juga tampak mirip dengan surjan atau pakaian jas khas laki-laki Jawa, meskipun sebenarnya digunakan oleh perempuan.

Kebaya janggan biasanya berwarna hitam atau gelap yang memiliki makna khusus, menggambarkan ketegasan, kesederhanaan, dan kedalaman. Warna gelap ini juga mencerminkan sifat kesucian dan ketakwaan perempuan.

Kata janggan berasal dari kata jangga yang berarti leher. Dalam bahasa Jawa menggambarkan kecantikan dan kesucian perempuan Jawa. Terutama mereka yang tinggal di keraton.

Kebaya janggan sering digunakan oleh perempuan keraton dalam acara-acara penting seperti upacara. Busana ini juga merupakan seragam para abdi dalem putri hingga saat ini. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles