13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Tanoto Foundation Dampingi Pemda Kejar Ketertinggalan Pendidikan di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Mengejar ketertinggalan pendidikan di Sumatera Utara (Sumut), Tanoto Foundation terus mendampingi pemerintah daerah agar bisa menuju perbaikan. Seperti hasil Penelitian Tanoto Foundation Sumut terhadap kepemimpinan kepala sekolah di empat wilayah mitra program Pintar yakni di Batu Bara, Asahan, Karo dan Kota Pematang Siantar sudah dalam kategori baik.

Disebutkan Yusri Nasution selaku Pintar Provincial Lead Tanoto Foundation Sumut, bahwa empat daerah tersebut telah menunjukkan kemajuan kualitas meningkat untuk tingkat Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) 64% sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Sanawiah (MTs) meningkat 68%.  “Hal ini sudah berada dalam kategori baik, sebutnya, Rabu (7/12/22).

Lanjutnya, beberapa kriteria dalam pemantauan sekolah ini mengukur kemajuan dan hambatan sekolah dalam mengimplementasikan hasil pelatihan Pembelajaran, Manajemen Berbasis Sekolah, Budaya Baca, dan Peran Serta Masyarakat (PSM), yang telah dilatihkan dan didampingi secara mandiri baik secara Online melalui E-Pintar dan offline oleh fasilitator daerah dari tahun 2018, hingga saat ini.

Baca juga: Wakil Bupati Simalungun Ajak PGRI Tingkatkan Kwalitas Pendidikan di Simalungun

“Salah satu karakteristik yang harus dimiliki sekolah efektif adalah kepemimpinan pembelajaran yang tangguh hal ini berkenaan dengan bagaimana kepala sekolah mengorganisir dan mengkoordinir warga sekolah. Faktor eksternal sekolah meliputi nilai-nilai dan harapan masyarakat, tanpa hal ini sulit satuan pendidikan untuk mengejar ketertinggalan dalam pendidikan,” ungkap Yusri.

Disebutkannya, penelitian yang dilaksanakan pada Oktober 2022 lalu, juga memperlihatkan rendahnya angka keaktifan guru dalam mengikuti Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), hanya 41%. Hal ini menjadi salah satu indikator lemahnya pengembangan profesionalitas kerja guru.

“Guru sudah lama diakui sebagai suatu faktor penting dalam organisasi sekolah, terutama terkait tanggungjawabnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari KKG/MGMP harus diimplementasikan secara optimal untuk kemajuan para peserta didik,” kata Yusri.

“Namun bagaimana hal tersebut dapat terwujud jika angka partisipasinya masih rendah, hal ini membutuhkan perhatian kita semua, kami telah bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mendorong adanya kebijakan strategis untuk mengejar ketertinggalan Pendidikan di Sumatera Utara,” terangnya.

Baca juga: Pemkab Pakpak Bharat Jalin Kerja Sama Bidang Pendidikan dengan UGM

Sementara itu Madeline Chandra, selaku Medan Initiative Lead Tanoto Foundation, menyampaikan pemaparan kinerja program selama satu tahun dengan rangkaian kegiatan. Mulai dari keikutsertaan dalam percepatan Vaksin Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun, dukungan dalam meningkatkan angka Imunisasi Campak dan Rubella pada anak 9 bulan – 15 tahun, pelatihan kepala sekolah, guru SMP dan SD, serta pemberian beasiswa sekolah menengah untuk anak berprestasi yang kurang mampu.

“Di Medan Initiative sendiri melalui program-programnya mendukung masyarakat dan pemerintah Kota Medan dalam meningkatkan kualitas hidup dan sumber daya manusia. Dukungan ini melalui berbagai program kesehatan juga dalam bidang pendidikan melalui pelatihan guru serta pemberian beasiswa,” tukasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles